
Akhmad Harnowo, Kepala SMPN 1 Kromengan
Malang Post – SMPN 1 Kromengan mencanangkan sekolah siaga kependudukan. Misinya mengajak siswa tetap belajar dan tidak menikah di usia dini karena rawan konflik sosial.
Pencanangan ini bekerjasama dengan beberapa SMP Negeri, SMA Negeri serta SMK Negeri Kabupaten Malang sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Agar peserta didik memiliki wawasan dan pengetahuan tentang masalah kependudukan setempat.
Akhmad Harnowo, Spd.Mpd, Kepala SMPN 1 Kromengan menjelaskan. SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan muatan lokal khusus kependudukan.
Materi kependudukan diselipkan di dalam tujuh mata pelajaran antara lain Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Olah Raga.
Hubungan dalam mata pelajaran matematika adalah, numerasi yang berkaitan data -data dan angka untuk dicarikan pemecahan.
“Peserta didik diharapkan memiliki sikap dan pengetahuan, ketrampilan terkait isu-isu kependudukan agar tidak menikah di usia dini. Supaya derajat pendidikanya lebih baik ,” tegasnya.
Pria ini menambahkan, peserta didik mempunyai karakter yang berkualitas dan sebisa mungkin tidak drop out atau putus sekolah .
Harapanya anak-anak saat terjun di masyarakat bisa mengedukasi diri. Sehingga mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan derajat pendidikan.
Rizky, salah satu siswa SMPN 1 Kromengan mengatakan, “Saya bangga dengan program SSK. Karena bisa mengurangi nikah di usia dini dan memahami, saat terjun di masyarakat. Sehingga bisa berhati-hati dalam melangkah. Agar bisa menggapai cita -cita yang diinginkan orang tua.” (yan)