
Menteri Sosial--Tri Rismaharini, dari Jember langsung ke Kota Batu. Begitu tiba di Kota Wisata ini, Minggu (28/11/2021) malam itu juga, dia mengunjungi anak korban perkosaan dan perundungan (bullying) di UPT PPSPA Dinsos Jatim. (ananto)
Malang Post — Menteri satu ini memang tak kenal lelah, tak kenal waktu pula. Usai mengunjungi kakak beradik di Jember yang menderita mikrosefalus, langsung ke Malang. Menteri Sosial, Tri Rismaharini langsung mengunjungi bocah 13 tahun yang menjadi korban pemerkosaan sekaligus aksi perundungan (bullying) di Kota Malang.
Anak tersebut saat ini, tengah menjalani trauma healing di Kantor UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Kota Batu. Datang dari Jember, Risma pun menuju ke lokasi trauma healing. Dia tiba sekitar pukul 21.00 WIB dan bercengkrama selama kurang lebih 30 menit dengan anak itu.
Pertemuan antara Mensos Risma dan korban (sebut saja Bunga) 13 tahun, berlangsung tertutup. Sumber Malang Post mengungkapkan, saat bercengkrama, Mantan Walikota Surabaya itu memberikan motivasi kepada korban. Untuk membangkitkan motivasi dan meningkatkan semangatnya.
Mensos juga minta, korban tak patah semangat untuk belajar. Oleh karena itu dia mensuport peralatan sekolah. Mulai dari laptop, seragam sekolah dan buku-buku inspiratif guna menambah pengetahuan dan wawasan.
Kepala UPT PPSPA Bima Sakti Kota Batu Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur— Yusmanu menyatakan, saat Mensos Risma bertemu langsung dengan korban, kondisi korban sudah semakin membaik. Bunga sudah bisa tersenyum kembali. Meski hingga saat ini, dia belum memberanikan diri bertemu dengan banyak orang.
“Kondisi korban saat ini baik. Tapi masih belum bisa bertemu banyak orang. Karena kondisinya masih labil. Namun yang jelas, kondisinya sudah membaik dan mulai bisa tersenyum. Ibu, adik dan ayah sambungnya juga di sini (UPT PPSPA.red),” kata Yusmanu kemarin malam.
Untuk pemulihan trauma yang diderita korban, Yusmanu mengatakan, Kementerian Sosial bakal memberikan dukungan penuh dengan menugaskan psikolog dan tenaga Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos).
Dia menyebut, dengan dukungan Kemensos dan pihak terkait lainnya, UPT PPSPA akan mendampingi hingga kondisi psikologis korban pulih kembali.
“Untuk keperluan trauma healing, sengaja tidak melibatkan banyak personel. Di sini kami dibantu, psikolog, ada Sakti Peksos. Mudah-mudahan kondisi korban bisa segera pulih,” ucapnya.
Sementara itu, Kasubdit Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Direktorat Anak Kementerian Sosial Agung Suhartoyo mengatakan, Mensos Risma akan terus memberikan semangat kepada korban. Bertujuan agar korban bisa segera bangkit dan ceria kembali.
“Instruksi Mensos sudah dari awal, yaitu memberikan perhatian penuh dengan kasus ini. Di sisi lain Kemensos punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak tersebut kembali normal,” kata Agung.
Selain itu, Ia menegaskan, saat ini fokus Kemensos dalam kasus ini yakni pemulihan psikologis korba. Dengan harapan korban bisa segera kembali normal dan diterima kembali oleh masyarakat.
“Apakah lewat rehabilitasi atau apapun yang penting anak itu membaik dan diterima oleh masyarakat. Lalu korban bisa belajar dan mendapatkan tumbuh kembang yang baik,” tuturnya
Untuk informasi, Kemensos sejak awal telah hadir memberikan perhatian terhadap kasus ini. Melalui Sakti Peksos dan psikolog dari Balai Antasena, Kemensos telah melakukan pendampingan dan pemulihan trauma terhadap korban. Sakti Peksos juga mendampingi korban dalam menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik Polresta Malang Kota.
Kemensos juga menempuh jalur kelembagaan dengan melayangkan surat kepada Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Kemensos tersebut, berisi permohonan agar penyidik tidak ragu bertindak tegas terhadap pelaku.
Juga memastikan memberikan perlindungan terhadap hak-hak korban. Penegasan terhadap sikap ini disampaikan langsung oleh Plt. Kabiro Hukum Kemensos–Evy Flamboyan Minanda saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri (23/11/2021) lalu. (yan)