Malang Post – Proses pembangunan tempat relokasi bagi pedagang pasar besar Kota Batu di kawasan Stadion Brantas belum juga usai hingga Selasa (22/11/2021) kemarin. Padahal proyek senilai Rp 4,7 miliar yang dikerjakan oleh PT Mahakarya Abadi itu ditargetkan rampung oleh Pemkot Batu pada 25 Oktober lalu.
Oleh karena itu, pihak rekanan harus mempercepat proses pembangunan. Apalagi saat ini pemenang lelang bongkaran pasar besar Kota Batu juga sudah menemui tuannya. Dari harga limit lelang sebesar Rp 597.477.000 setelah dilakukan proses lelang selama sepekan, bongkahan pasar Batu terjual Rp 2,1 miliar.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu, M Chori menyatakan, dari harga limit yang telah ditentukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang, terjual senilai Rp 2,1 miliar.
“Alhamdulillah, KPKNL sudah menetapkan pemenang lelang bongkaran pasar besar Kota Batu senilai Rp 2,1 miliar,” ungkap Chori, Selasa (23/11/2021). Setelah diketahui siapa pemenangnya, harus melakukan pelunasan pembayaran selambat-lambatnya lima hari ke depan. Setelah dilakukan pelunasan, tiga hari setelahnya bisa dilakukan pembongkaran.
Jika dihitung, lebih kurang sepekan lagi pasar besar Kota Batu akan diratakan dengan tanah. Oleh sebab itu, pihak rekanan yang tengah melakukan pembangunan tempat relokasi pedagang pasar besar harus segera merampungkan tugasnya.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, pembangunan tempat relokasi pedagang pasar besar Kota Batu baru mencapai 80 persen dari target. Sesuai kontrak, pada Rabu (24/11/2021) ini pengerjaan harus sudah rampung.
“Laporan sementara yang kami terima pembangunan tempat relokasi memang belum maksimal, atau masih berjalan sekitar 80 persen. Sebelumnya saya sudah sampaikan kepada pihak ketiga agar bisa menyelesaikan satu bulan lebih awal agar memudahkan proses relokasi pedagang,” katanya.
Eko mengungkapkan, terhambatnya proses pembangunan itu karena pihak rekanan mengalami sejumlah kendala. Mulai kurangnya bahan material bangunan hingga minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dipekejakan.
“Kami minta pihak ketiga bisa segera menambah SDM nya. Agar pengerjaan bisa selesai tepat waktu apalagi pembongkaran pasar akan segera dilakukan. Hal seperti ini sudah kami sampaikan setiap minggu saat melakukan evaluasi,” beber dia.
Eko mewanti-wanti, jika pembangunan tempat relokasi itu tak bisa selesai tepat waktu. Pihaknya akan melaporkan kepada pihak berwenang (BPK.red). Karena menurutnya, jika ketersediaan material mencukupi dan SDM ditambah, proses pengerjaan bisa rampung sesuai jadwal.
Karena pembangunan tempat relokasi itu hanya bersifat semi permanen. Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau para pedagang pasar besar Kota Batu untuk mulai mempersiapkan proses relokasi. Untuk informasi lebih lanjut pihaknya akan mengkomunikasikan setelah proses penjadwalan pembongkaran usai.
“Untuk relokasi saya berharap bisa dilakukan di minggu terakhir bulan November hingga usai. Jika mengalami kemoloran paling tidak tiga hari di awal bulan Desember sudah rampung,” tandasnya. (Ananto Wibowo-Januar Triwahyudi)