Malang Post — Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) ke XII telah berjalan di Universitas Brawijaya (UB). Ratusan produk unggulan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut dipamerkan dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari 17-19 November 2021.
Ketua Pelaksana, drh Analis Wisnu Wardhana M Biomed mengatakan, pelaksanaan KMI tahun ini memang agak berbeda dengan KMI sebelumnya. Bedanya, KMI ke XII ini dilaksanakan secara hybrid artinya panitia menyediakan platform online dan platform offline bagi para peserta yang ingin menampilkan produknya. .
“Total ada 281 tim yang mengikuti secara offline langsung datang ke UB dan ada 266 tim yang mengikuti secara online,” sebutnya di gedung Samantha Krida, Kamis (18/11/2021).
Menurutnya, semua produk yang ditampilkan di KMI Expo XII kali ini, merupakan produk unggulan yang sudah melalui sistem seleksi. Di sini mereka tinggal mempresentasikan produknya untuk dijuri kembali.
“Untuk produk yang ditampilkan dalam pameran dan expo pada kategori KBMI kita batasi 5 produk. Sedangkan untuk kategori umum kita batasi 3 produk,” ucapnya.
Disampaikan Analis, target UB sendiri untuk kategori utama KBMI umum dan Asmi adalah satu medali emas. Kemudian pada kategori kegiatan pendukung kompetisi seperti kafe mahasiswa, internasional student entrepreneurship dan kompetisi tiktok mahasiswa ditargetkan mampu mendapatkan tiga medali emas.
“Dalam KMI, pemasaran menjadi tolak ukur penilaian dari para juri. Bagaimana marketing yang mereka jalankan, kemudian omzet yang mereka capai berapa, itu semua termasuk pada kriteria penilaian juri,” ungkapnya.
Setelah semua produk selesai dijuri, hasilnya akan diumumkan pada hari terakhir tanggal 19 November 2021, tandasnya.
Sementara itu, semua pelaksanaan kegiatan KMI offline dilaksanakan di Lapangan Rektorat dan gedung Samantha Krida.
“Di Samantha Krida ini adalah venue utama untuk talkshow dan sarasehan. Kemudian yang dilapangan adalah both atau stan untuk. peserta offline. Sedangkan both onlinenya bisa di akses melalui virtual expo,” terangnya.
Meski kegiatan KMI sebagian dilaksanakan secara offline, Analis memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tim satgas kami dari awal memang sudah dilibatkan dalam kepanitiaan. Sehingga mulai kunjungan, hingga protokol kesehatan sangat kita perhatikan,” tuturnya.
Masing-masing both dibatasi penjaganya hanya dua orang dan semua pengunjung yang akan masuk harus sudah terdaftar dalam aplikasi pedulilindungi, pungkasnya. (yan)