
Danlanud Abdurrahman Saleh, Marsma TNI Zulfahmi SSos MHan saat meninjau lokasi banjir bandang di Kota Batu.(ananto)
Malang Post — Pantauan udara kembali dilakukan di sepanjang jalur terjadinya banjir bandang yang melanda Kota Batu dua pekan lalu. Kali ini dilakukan oleh Pemkot Batu bersama Lanud Abdurrahman Saleh Malang. Sekitar dua jam helikopter mengudara di lereng Arjuno.
Danlanud Abdurrahman Saleh, Marsma TNI Zulfahmi SSos MHan menyatakan, berdasarkan hasil pantauan udara, dirinya mengungkapkan jika di bagian hulu aliran banjir bandang tersebut banyak pohon tegakan yang mati. Selain itu juga nampak banyak terjadi tanah longsor.
“Dengan adanya temuan itu sangat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi prediksi BMKG La Nina dan curah hujan tinggi masih akan terus terjadi hingga bulan Februari 2022 mendatang,” ujar Zulfahmi, Kamis (18/11/2021).
Dia menjelaskan, tingkat kewaspadaan dan peringatan dini terhadap kebencanaan harus terus dijaga. Hal tersebut sangat diperlukan, sehingga ketika hal-hal yang tak diinginkan terjadi masyarakat tak sampai menerima dampak yang begitu besar.
Untuk antisipasi jangka panjang, pihaknya berharap pembebasan dan penggunaan lahan bisa diperhatikan lagi. Sehingga resapan air bisa benar-benar mencukupi dan memadai. Guna mengurangi dampak dari curah hujan yang tinggi.
Lebih lanjut, setelah beberapa hari ini hujan selalu mengguyur Kota Batu. Berdasarkan pantauan udara, Zulfahmi mengungkapkan, jika masih cukup aman. Ini menyusul bantaran sungai yang sudah dibersihkan dari material-material bekas banjir bandang, sehingga aliran air bisa lebih mudah mengalir.
“Untuk mengantisipasi aliran air tinggi yang berasal dari curah hujan lebat diperlukan tambahan dan pelebaran sungai dari hulu hingga ke hilir. Sehingga tak lagi menjadi hambatan aliran air yang bisa menyebabkan dampak kurang baik,” ujar dia.
Pihaknya berharap, setelah berbagai penanganan itu dilakukan, aliran air bisa mengalir sesuai jalurnya. Sehingga tak sampai meluber ke mana-mana lagi yang dampaknya dapat menyebabkan terjadinya banjir bandang hingga timbul korban jiwa dan kerugian masyarakat.
Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, berdasarkan pantauan udara pasca banjir bandang yang terjadi dua pekan lalu sudah nampak perbaikan signifikan dan luarbiasa. Terutama dalam hal normalisasi sungai.
“Normalisasi sungai sudah dilakukan dengan sangat luar biasa. Dengan adanya hal itu kami berharap peristiwa yang tak diinginkan tidak terjadi lagi. Apalagi hujan deras masih akan berlangsung hingga Februari,” tandasnya. (yan)