Malang Post – Persoalan mendasar yang perlu segera diatasi guru-guru SLB Pembina Lawang Kabupaten Malang dalam menjalankan tugasnya, adalah belum memiliki kemampuan teknik pembuatan laporan media pembelajaran sebagai karya inovatif. Sehingga belum mampu meningkatkan keprofesionalan secara berkelanjutan.
Maka tim pengabdian Dosen Universitas Negeri Malang (UM) yang dilakukan Ahsan Romaddlon Junaidi, Usep Kustiawan dan Dimas Arif Dewantoro memberikan pelatihan. Mereka sebagai satgas memberikan solusi mengatasi permasalahan mitra.
Beberapa langkah yang dilakukan, antara lain: Satgas mempelajari terlebih dahulu teori-teori tentang profesionalitas guru dari buku yang ada di pasaran. Memperkaya tentang pengetahuan karya inovatif dari laporan kegiatan penelitian, kemudian direncanakan model baru baik berupa modifikasi dari yang sudah ada, maupun kreatifitas murni ciptaan sendiri.
Satgas melakukan observasi di lingkungan masyarakat sasaran, untuk menginventarisasi berbagai kemungkinan alat pelajaran yang ada dikaitkan dengan kemungkinan teknik pembuatan laporan karya inovatif yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran. Satgas membuat contoh-contoh laporan karya inovatif alat pelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di SLB.
Guru-guru SLB Pembina Lawang Kabupaten Malang yang menjadi khalayak sasaran antara yang strategis diberi pelatihan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati. Peserta pelatihan secara berkelompok dibawah bimbingan satgas membuat laporan karya inovatif yang telah dilatihkan.
Guru-guru SLB Pembina Lawang Kabupaten Malang wakil peserta dibimbing satgas mempresentasikan contoh laporan karya inovatif yang sudah dibuat di kelompok masing-masing.
Target secara umum pada akhir kegiatan pelatihan diharapkan guru-guru SLB Pembina Lawang Kabupaten Malang dalam menjalankan tugasnya, memiliki kemampuan teknik pembuatan laporan media pembelajaran. Sebagai karya inovatif sehingga mampu meningkatkan keprofesionalan secara berkelanjutan.
Luaran yang ingin dicapai dari program pengabdian kepada masyarakat ini, adalah: 1) Rancangan media pembelajaran SDLB, SMPLB. SMALB untuk Tunagrahita, Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa; 2) Karya Inovatif berupa Laporan hasil Pembuatan Media Pembelajaran untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru peserta pelatihan.
Untuk mencapai target dan luaran maka digunakan metode dalam pelatihan. Berupa ceramah dan tanya jawab untuk menyampaikan materi tentang karya inovatif untuk Pengembanan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Workshop, untuk membahas materi tahapan langkah-langkah teknis pembuatan laporan karya inovatif.
Demonstrasi untuk memperagakan tahap-tahap teknis pembuatan laporan karya inovatif. Pemberian tugas latihan secara berkelompok untuk membuat satu unit laporan karya inovatif hasil pembuatan media pembelajaran. Presentasi dan diskusi untuk melakukan evaluasi dan mendapat balikan baik tentang proses maupun hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara blanded yaitu kombinasi antara online dan tatap muka. Pelaksanaan online dilakukan dua kali melalui zoom meeting, 2 dan 8 September 2021. Kegiatan tatap muka dilaksanakan pada 15 September.
Pada kegiatan online yang pertama, dipaparkan konsep tentang pengembangan karya inovatif, dasar pemikiran dan kerangka laporannya. Pada pertemuan onloine kedua kelompok guru mempresentasikan outline karya inovatif yang mereka buat.
“Pada pertemuan tatap muka, setiap kelompok mempresentasikan karya mereka yang sudah jadi. Peserta dibagi dalam 7 kelompok sesuai dengan ragam disabilitas dan jenjang kelasnya,” ujar Ahsan Romaddlon Junaidi mewakili timnya. (yan)