Malang Post — Benih unggul dari bibitan mahasiswa berprestasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) semakin hari makin muncul, tumbuh dan berseri. Kali ini prestasi kemilau diraih oleh Fida Rofika Miladiah.
Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Syariah UIN Maliki Malang. Fida begitu sapaan akrabnya ini, meraih prestasi sebagai runner up Duta Pemudi Kebudayaan Indonesia Ekonomi Kreatif tahun 2021.
Fida yang berangkat mewakili Jawa Timur, merupakan satu-satunya kontestan yang berasal dari Perguruan Tinggi (PT) berbasis Agama Islam yakni Universitas Islam Negeri (UIN).
Sedangkan para kontestan lainnya berasal dari Perguruan Tinggi yang umum, baik negeri maupun swasta. Meski baru kali pertama ikut ajang pemilihan duta, namun ia telah menang dari para pesaingnya yang jumlahnya begitu banyak hingga ratusan peserta.
“Alhamdulillah, mungkin ini adalah rejeki. Saya merasa senang dan semangat karena mampu menyisihkan mereka (peserta.red) dari berbagai daerah di Jawa Timur”, ucapnya Rabu (10/11/2021).
Sedangkan perjalanan menuju Grand Final Duta Kebudayaan Indonesia yang digelar pada 15 Oktober 2021, Hafidhoh 30 juz ini mesti melalui beberapa tahapan. Pertama, mahasiswi angkatan 2018 ini, mengikuti pra karantina selama seminggu.
Pada tahap itu dilakukan secara daring dan diisi dengan berbagai materi berupa teori dan wawasan tentang budaya yang nantinya akan dilanjutkan saat berada di karantina.
Kemudian pada tahap kedua, perempuan asal Jember itu, harus mengikuti masa karantina selama delapan hari mulai 10 s/d 17 Oktober 2021 di Jambi. Selesai masa karantina, dalam proses menuju ke Grand Final, mahasiswi yang juga mengambil program fastrack S-2 Studi Agama Islam di UIN Maliki ini, masih harus berjuang dan bersaing dengan peserta lainnya.
Dimulai dari pemilihan Top 7, dimana pada kategori ini peserta diminta presentasi tentang budaya daerah secara singkat yakni selama dua menit. Pada satu menit pertama, peserta diminta menggunakan bahasa daerah dan satu menitnya lagi menggunakan Bahasa Indonesia atau asing.
Hal unik dalam melalui ujian di Top 7 itu, Fida tidak hanya menggunakan bahasa daerah dan bahasa asing saja. Namun ia juga kaitkan kajian materi budaya dengan kajian di dalam Al Quran.
“Alhamdulillah. Berkat saya kuliah di UIN Maliki Malang, prodi IAT sehingga ilmu yang didapat bisa saya kembangkan dan presentasikan saat grand final’, ucapnya dengan bangga.
Setelah lolos pada Top 7, lalu menuju Top 5. Pada kategori ini, Fida bisa lolos karena mampu menjawab pertanyaan umum yang diberikan langsung oleh dewan juri. Hingga setelah itu, baru Fida masuk ke Top 3.
Pada tahapan ini, diberikan pertanyaan pamungkas dari dewan juri, yakni tentang pengembangan diri dan karier kaum hawa atau perempuan. Menanggapi pertanyaan itu, Fida mampu menyimpulkan jawabannya secara detail disertai contoh yang begitu relevan.
Sehingga ketika masuk pada Grand Final, akhirnya ia terpilih sebagai Runner up dengan gelar ‘Ekonomi Kreatif’.
Setelah itu, para finalis Top 3 ini termasuk Fida, tidak langsung pulang kembali ke daerah asal. Namun berpindah ke Lampung.
Selama berada di Lampung, Fida dan yang lainnya mengikuti agenda trip, berbagai kegiatan sosial kebudayaan bersama yayasan serta penyusunan program kerja selama satu tahun kedepan.
”Jadi nanti kita setelah kembali pulang tidak bingung dengan apa yang akan dilakukan”, pungkasnya. (yan)