Malang Post – KONI Kota Batu terus mantapkan kesiapan atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang akan digelar tahun 2022 mendatang. Pemantapan itu diwujudkan KONI Kota Batu dengan menggelar tes pengukuran atlet.
Tes yang berfungsi untuk mengetahui kondisi fisik setiap atlet itu bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang. Tes pengukuran dilakukan di GOR FIK UM. Total sebanyak 121 atlet dari 19 cabang olahraga dan satu tim futsal putri mengikuti tes pengukuran ini.
Ketua Umum KONI Kota Batu, Mahfud menyatakan, tes pengukuran itu merupakan rangkaian dari pelaksanaan Puslatkot KONI Kota Batu. Tes itu merupakan tes tahap kedua, sebelumnya tes yang sama pernah dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2021 lalu di GOR Gajahmada Kota Batu.
“Kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk mengukur kemampuan fisik atlet sesuai cabor masing-masing. Kita berharap lewat pendekatan sport sciensi ini kemampuan atlet semakin meningkat,” ujar Mahfud.
Mahfud juga menjelaskan, melalui hasil tes pengukuran teraebut pelatih bisa menyusun program perbaikan dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk memperbaiki kemampuan atlet, terutama yang berkaitan dengan fisik.
Terpisah, Koordinator Puslatkot KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini juga merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tes VO2MAX yang sudah dilaksanakan KONI Kota Batu beberapa waktu lalu.
“Tes pengukuran fisik ini didasarkan pada kebutuhan atlet masing-masing. Bertujuan agar atlet maupun pelatih bisa mengukur kemampuan dan mengetahui kekurangan masing-masing atlet dan segera bisa memperbaikinya,” ujar Sentot.
Pihaknya berharap, setelah tes pengukuran ini dilaksanakan, 121 atlet dari 19 cabang olahraga ini bisa mencapai prestasi pada Porprov tahun 2022 mendatang ini.
“Kami memadukan program pelatih puslatkot dengan hasil tes pengukuran. Atlet bisa mendapatkan degradasi atau promosi, karena Porprov Jatim bukan ajang ramai-ramai tapi ajang untuk berprestasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penguji, Imam Hariadi menjelaskan, tes kedua tersebut dilaksanakan dengan mengeluarkan seluruh item tes fisik yang diberikan untuk atlet Puslatkot Kota Batu berdasarkan masing-masing Cabang Olahraga.
“Tes tahap pertama sudah kami laksanakan. Hasil dari tes pengukuran tahap kedua ini akan kami sandingkan dengan hasil pengukuran tahap pertama lalu. Kami akan menganalisa perkomponen fisik,” ujar Imam.
Melalui hal tersebut, lanjut Imam, bisa dilihat bagaimana perkembangan masing-masing atlet.
“Ada tiga pilihan hasil dari tes ini. Pertama performance atlet meningkat, atau tetap atau malah justru turun. Menjadi tugas utama pelatih ketika kondisi atletnya ternyata tetap atau turun. Harus segera dibenahi sehingga segera meningkat pada masing-masing komponen,” ujar Imam.
Ketika kondisi atlet tetap atau menurun, wajib hukumnya untuk pelatih melakukan program intervensi latihan untuk meningkatkan kondisi atlet.
Beberapa item pengukuran dilakukan seperti sit and reach, push up, sit up, wall squat plank, hand grip, push and pull dynamometer, back and leg dynamometer dan beberapa pengukuran lain disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabor.
“Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur daya tahan, kecepatan, kekuatan dan fleksibilitas. Seperti pengukuran kekuatan tungkai, otot lutut, kecepatan hingga tes koordinasi,” tandasnya. (yan)