Malang Post – Penyebab tewasnya Eko Tri Manto (34) warga RT 3 RW 2, Dusun Keliran, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji yang ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan Kalilanang masih menjadi misteri.
Ayah asuh korban, Paiman mengungkapkan, dirinya sudah mengasuh Eko sejak 10 tahun lalu, karena ayah dan ibu kandung Eko memutuskan untuk bercerai. Sebelum diasuh Paiman, mulanya Eko tinggal bersama ibunya, namun setelah ibunya wafat ayah tirinya tak mau merawat lalu memilih tinggal bersama Paiman.
“Eko itu anaknya pendiam. Tidak pernah neko-neko. Kalau di rumah hanya di kamar saja sambil main handphone,” tutur kakek 76 tahun tersebut, Senin (25/10/2021).
Paimin menyebutkan, pada hari Minggu (24/10/2021) pukul 20.00 WIB, Eko masih ada di rumah. Saat itu dirinya memasak nasi goreng dan telur. Setelah itu, pukul 00.00 WIB Paimin juga masih menemukan Eko berada di kamarnya.
“Tahu-tahu saat saya lihat di kamarnya lagi sekitar pukul 03.00 WIB, Eko sudah tidak berada di tempat,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, tak biasanya Eko keluar rumah tanpa izin. Karena jika hendak keluar rumah Eko selalu meminta izin pada dirinya.
“Yang terakhir ini dia tidak izin dengan saya ketika hendak keluar. Sehingga saya tak tahu dia keluar ke mana dan bersama siapa,” katanya.
Kakek Paimin juga menuturkan, Saat keluar rumah Eko tak membawa kendaraan. Namun dia menaruh curiga, saat di temukan tewas, Eko mengenakan sarung tangan dan kaos kaki penghangat. Padahal tak biasanya dia mengenakan atribut itu.
“Selain itu, sehari-hari Eko merupakan anak yang periang. Namun pada hari Minggu kemarin wajahnya nampak muram. Saat di dekati keponakannya dia juga tak seantusias biasanya,” bebernya.
Lebih lanjut, semenjak keluar dari tempat kerjanya di salah satu hotel di Kota Batu sekitar tiga tahun lalu, Eko memilih menganggur dan terkadang membantu Kakek Paimin bercocok tanam di kebun. Selain itu, Eko juga sangat jarang keluar rumah untuk nongkrong bersama kerabatnya.
“Semua keluarga kaget ketika mendengar kabar ini. Karena dalam keluarga juga tidak ada masalah sama sekali,” ungkapnya.
Keluarga korban mengetahui informasi ditemukannya Eko tak bernyawa di bawah jembatan Kalilanang sekitar pukul 08.00 WIB. Mengetahui pertama kali dari tetangganya bernama Jumadi setelah melihat postingan yang viral di media sosial. (yan)