
Suasana Alun-alun Kota Batu di hari pertama buka, setelah tiga bulan tutup karena kebijakan PPKM Darurat dan Berlevel. (Ananto)
Malang Post — Bianglala di Alun-alun Kota Batu mulai berputar kembali, Jumat (22/10/2021) tepat pukul 13.00 WIB. Setelah mati suri selama tiga bulan karena penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan berlevel untuk menekan persebaran Covid-19.
Kembali beroperasinya bianglala di Alun-alun Kota Batu sejalan dengan di bukanya Alun-alun Kota Batu di hari dan waktu yang sama. Di hari pertama buka, nampak pengunjung di Alun-alun Kota Batu masih landai. Ini dimungkinkan belum banyak masyarakat yang tahu jika Alun-alun Kota Batu sudah buka.
Koordinator Alun-alun Kota Batu, Ivan Avandi menyatakan, banyak wisatawan yang sudah lama menanti Alun-alun Kota Batu buka. Namun karena masih PPKM Darurat dan Kota Batu lama bertahan di level 3 maka Alun-alun belum bisa dibuka.
“Alun-alun buka dengan dibarengi penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mulai dari jumlah pengunjung yang dibatasi sebanyak 500 orang dari kapasitas 1500. Wajib menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan menerapkan aplikasi PeduliLindungi,” ujar Ivan, kemarin.
Dia menyebutkan, jika pengunjung Alun-alun Kota Batu tak memiliki aplikasi PeduliLindungi pihaknya memberi kelonggaran. Pengunjung bisa menunjukkan surat vaksin minimal dosis pertama untuk bisa masuk ke Alun-alun Kota Batu.
“Penerapan kebijakan ini bukan hanya untuk pengunjung saja. Namun juga diberlakukan untuk petugas yang bekerja di Alun-alun Kota Batu,” tegas dia.
Pembukaan Alun-alun Kota Batu ini berdasar pada Inmendagri Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 Covid-19 di Wilayah Jawa-Bali serta Surat Edaran (SE) yang ditandatangani Wali Kota Batu nomor:440/15/SE/422.104/2021 tentang PPKM Level 2 di Kota Batu.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, meski sudah dibuka kembali ada beberapa syarat yang harus dipatuhi. Contohnya seperti pembatasan pengunjung hanya 25 persen dari jumlah normal serta menerapkan prokes yang diatur sesuai anjuran Kemenparekraf dan Kemenkes.
“Aplikasi PeduliLindungi untuk skrining pengunjung dan pegawai wajib diterapkan. Anak-anak dibawah 12 tahun boleh masuk. Sedangkan untuk orang dewasa minimal sudah vaksin Covid-19 dosis pertama,” jelas Dewanti.
Sebelum kembali dibuka, tempat rekreasi gratis yang diresmikan oleh Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko pada tahun 2011 lalu itu telah dilakukan perawatan. Seperti pengecatan pagar, rambu-rambu protokol kesehatan dan pengecekan mesin pada wahan bianglala.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Angga Wahyu mengungkapkan rasa gembira setelah Alun-alun Kota Batu kembali dibuka. Lantaran bisa dimanfaatkan untuk berlibur bersama keluarga secara gratis.
“Senang Alun-alun Kota Batu sudah buka kembali. Karena disini saya bisa mengasuh dan mengajak berlibur buah hati saya,” ujar laki-laki 29 itu. Dengan diterapkannya segala kebijakan yang ada, seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi, dia tak merasa keberatan. Karena melalui aplikasi tersebut bisa mengetahui pengunjung yang masuk sudah vaksin atau belum.
“Dengan adanya aplikasi tersebut kami merasa lebih aman. Karena semua pengunjung yang masuk ke Alun-alun Kota Batu sudah divaksin. Sehingga bisa mengurangi penularan Covid-19,” tandas pria asal Kepanjen itu. (yan)