Malang Post – Memasuki musim penghujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, melakukan pembenahan dinding penahan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung. Pembenahan itu dilakukan karena pada musim hujan tahun lalu, terjadi kebocoran lindi dan sel sampah ambrol.
Kondisi ini, berdampak pada pencemaran lingkungan setempat. Diketahui proyek pembangunan dinding penahan sel sampah tersebut digarap oleh CV Tirta Multi Teknik asal Kota Batu. Nilai kontrak Rp 342 juta dari nilai pagu anggaran sebesar Rp 450 juta.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan menyatakan. Pembenahan yang dilakukan, bertujuan mengantisipasi kejadian serupa. Saat ini proses pembangunan tengah berjalan.
“Kapasitas sampah di TPA Tlekung sudah jauh dari standar. Dengan kondisi tersebut, jebolnya dinding pembatas sangat bisa terjadi,” ujar Aries, kemarin.
Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi pihaknya tengah fokus membenahi plengsengan sel sampah. Sehingga ketika hujan turun, dinding penyangga mampu menahan daya tampung sampah.
Dia mengungkapkan, kondisi sampah di TPA Tlekung saat ini telah menggunung. Oleh karena itu, untuk menampung sampah, kini pihaknya memanfaatkan area-area di sekitarnya. Dengan harapan berat beban yang ditahan dinding bisa sedikit berkurang.
Selain membenahi dinding sel sampah, pihaknya turut melakukan pembenahan instalasi sel lindi. Khusus untuk pembenahan instalsi sel lindi sudah berjalan sejak tiga bulan yang lalu dan saat ini masuk dalam masa normalisasi.
“Semoga daya tampung kuat. Karena saat ini kapasitasnya sudah melampaui batas. Karena dari empat tempat pemrosesan lindi semuanya sudah melampaui batas,” ungkap dia.
Dengan adanya hal tersebut, saat ini pihaknya tengah mengajukan perluasan wilayah TPA Tlekung ke Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH).
“Jika tak ada halangan, permohonan izin perluasan lahan 4 Ha bisa diterima tahun depan. Dengan adanya perluasan lahan maka sel sampah bisa ditata lagi,” ujar dia.
Disisi lain, Aries mengungkapkan, pada tahun 2021 ini, TPA Tlekung mampu menekan sampah yang masuk dari 11.5 persen menjadi 15 persen. Pengurangan itu didapat setelah adanya penambahan bank sampah dan TPS3R di setiap desa.
“Tahun depan kami menargetkan pengurangan sampah sebanyak 22 persen. Untuk saat ini sampah yang masuk ke TPA Tlekung mencapai 90-120 ton pada setiap harinya,” ungkap dia.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud mengatakan. Selain mengatasi masalah tersebut, DLH juga perlu melakukan antisipasi bau sampah yang sering terjadi saat musim penghujan tiba.
“Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kolaborasi dengan akademisi. Guna mencari formula yang tepat untuk mengurangi bau sampah,” pintanya.
Lanjut dia, jika DLH belum bisa menghilangkan bau sampah yang begitu menyengat. Setidaknya bisa mengurangi bau sampah sedikit demi sedikit. Lebih lanjut, dirinya turut mengutarakan jika TPA Tlekung sudah saatnya untuk diperbaiki.
“Sejak dibangun oleh Walikota pertama Kota Batu, TPA Tlekung belum pernah mengalami perubahan signifikan. Sedangkan volume sampah terus meningkat,” tandasnya. (yan)