Malang Post — Sehari sudah, tim gabungan SAR Malang Raya mencari keberadaan Paino (56) pemancing yang terhanyut saat sungai Brantas mendadak berarus deras. Selasa (19/10/2021) sore kejadian, Kota Malang diguyur hujan deras.
Pemancing ber-KTP warga Jl Apel RT 08/RW 02, Desa Kedungpedaringan,Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, hingga Rabu (20/10/2021) sore, belum kunjung ketemu. Puluhan anggota SAR, kemarin menempati titik titik pantau di sekitaran bendungan Sengguruh.
Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 14.00 terbawa arus sungai Brantas yang mendadak meluap dan mengalir deras. Derasnya arus disebabkan bertambahnya air akibat hujan deras di sisi Utara atau Kota Malang.
Korban memang tidak bisa berenang, namun derasnya air sore itu bercampur sampah, lumpur dan kayu sehingga menyulitkan siapapun untuk menyelamatkan diri. Terlebih terakhir dilihat saksi, korban berada nyaris di tengah sungai Brantas.
“Saya tengok ke belakang, sudah ndak ada, saya trus lari cari pertolongan,” cerita Kusno di hadapan warga yang juga biasa mancing di aliran sungai Brantas Kedungpedaringan Kepanjen. Kusno sendiri sempat mengajak bergegas naik.
Bahkan arus deras datang ia mencoba lari melewati bebatuan padas Brantas. Akibatnya, telapak kakinya lecet-lecet. Posisi Kusno dan Paino, saat kejadian berada di sisi Timur sungai Brantas.
Temannya hilang kemungkinan hanyut, Kusno berusaha mencari pertolongan. Ia berlari mengabarkan ke tetangga dan perangkat setempat. Terkait kejadian, warga berharap Paino segera ditemukan. (yan)