Malang Post – Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) yang tergabung dalam tim Proyek Kemanusiaan-MBKM menggelar program pelatihan dan pendampingan dengan tema: Pemberdayaan Difabel melalui Program Pelatihan dan Pendampingan Batik Eco Print & Sibori.
Kegiatan ini digelar di Gedung Cakra Buana, Krajan, Kalirejo, Kecamatan Lawang-Malang dengan menerapkan protokol kesehatan. Pesertanya 18 orang berlatar belakang penyandang Disabilitas Fisik & Mental.
Para mahasiswa sebagai penyelenggara menghadirkan Tim Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) Manajemen Unikama dan pihak UPT Pelatihan Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Timur diwakili Doni Handoko Retrianto, SE M.Si Ak. selaku Kasi Pengembangan UPT Pelatihan Koperasi & UKM dan Faiqotul Himmah SE, selaku Tenaga Ahli BDC K UKM Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Timur sebagai pelatih pembuatan Batik Eco Print dan Sibori.
Tim PK-KM Manajemen Unikama, Drs Sulistyo, M.Ak mengapresiasi kegiatan yang digelar. Program ini, adalah akselerasi kampus merdeka untuk mendorong transformasi dan inovasi perguruan tinggi pada basis program studi. Proses PK-KM dimulai dari evaluasi adminstratif, evaluasi kualitas dan kelayakan substansi proposal. Serta verifikasi kelayakan program dan anggaran.
Seleksi PK-KM melibatkan tim penilai dari akademisi, pelaku usaha dan dunia industri. Ia berharap, peserta dapat dibekali wawasan dan terpacu semangat mereka untuk terus berkarya serta kerjasamanya ini terus berlanjut.
Dosen Pembimbing Lapangan Proyek Kemanusiaan-MBKM Prodi Manajemen Unikama, Sri Wilujeng, SE MM menyampaikan. “Dengan Proyek Kemanusiaan, MBKM diharapkan mahasiswa dari Prodi Manajemen Unikama ini bisa memberikan dorongan agar saudara kita penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas LINKSOS ini, bisa menunjukkan kemampuannya. Arahnya ke pengembangan industri kreatif berbasis disabilitas. Sehingga mereka bisa lebih percaya diri dan mandiri. Untuk itu, kepedulian dunia pendidikan dalam hal ini sangat dibutuhkan. Agar penyandang disabilitas dalam komunitas LINKSOS ini menjadi Inklusi dapat terwujud”, urainya.
Senada disampaikan Ketua Pembina LINKSOS, Kerta Ningtyas. Pihaknya sangat mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara pihaknya dan mahasiswa Unikama.
“Kesan kami, atas kerjasama LINKSOS dan Mahasiswa Proyek Kemanusiaan Prodi Manajemen Unikama, adalah adanya pengetahuan-pengetahuan baru yang tentunya sangat berguna bagi kawan-kawan difabel. Seperti teknik produksi sampai pemasaran, yang memang sangat dibutuhkan. Kami juga sangat senang, karena dengan kesempatan ini, kami bisa berbagi pengalaman. Bagaimana caranya berinteraksi dengan kawan-kawan disabilitas yang mana ada etikanya tersendiri,” ujar Pak Ken.
Ia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan. “Harapannya dengan adanya kerjasama ini, baik dari pihak mahasiswa Unikama maupun kami dari LINKSOS bisa saling belajar. Karena pada hakikatnya, belajar itu tidak terbatas pada ruang-ruang formal. Namun juga bisa diserap dari pengalaman atas interaksi yang terjalin di tengah masyarakat. Kami juga berpesan agar kegiatan ini bisa berkelanjutan, artinya tidak hanya berhenti pada kegiatan ini namun ada upaya dan gerakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain,” tutupnya.
Dalam sambutannya Doni Handoko Retrianto menyatakan. Pihaknya mengapresiasi kegiatan yang telah diinisiasi mahasiswa Unikama ini. Ia berharap agar pihak kampus melalui mahasiswanya maupun Lingkaran Sosial (LINKSOS) tetap menjalin kerjasama dan berkolaborasi. Untuk menyelenggarakan kegiatan lain sebagai penyokong peningkatan ekomoni masyarakat khususnya bagi penyandang disabilitas.
Novira Muflich Aziza, ketua kelompok Proyek Kemanusiaan-MBKM Prodi Manajemen menyatakan, “Kita sangat senang dan bersyukur. Karena bisa diberikan kesempatan, ruang dan waktunya untuk bisa berbagi. Sekaligus belajar bersama teman-teman penyandang disabilitas di LINKSOS yang dibina Pak Ken. Kita berharap semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan teman-teman untuk meningkatkan kualitas produksi dengan memilih alat dan bahan yang tepat serta kemampuan marketingnya”, ungkapnya. (*yan)