Malang Post – Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang, Kanwil Kemenkumham Jatim. Wamenkumham tiba di Malang, Rabu (13/10/2021) pukul 13.00 WIB.
Sesampainya di Lapas Kelas I Malang, Wamenkumham langsung disambut ramah oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono dan Kalapas I Malang, RB Danang Yudiawan. Setelah itu, Kalapas I Malang mengajak Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej untuk menyanyikan lagu “Torang Samua Basudara” dan berjoget dengan Warga Binaan Pemasyarakatan. Semua terlihat antusias dalam kunjungan Wamenkumham ini.
Setelah itu, Wamenkumham, Eddy Hiariej diajak untuk berkeliling meninjau bimbingan kerja yang ada di Lapas Kelas I Malang seperti, Pojok Kuliner, Budidaya Jamur, dan lain-lain. Tujuan beliau berkunjung ke Lapas Kelas I Malang ini guna memberikan penguatan Zona Integritas kepada Kepala UPT Se- Jawa Timur dan menandatangani pengukuhan Manajemen dan tata kelola SAE L’SIMA sebagai agro, eco, edu wisata.
Beliau juga menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Lapas Kelas I Malang dengan pihak ke 3 yang bergerak dalam bidang ilmu konstruksi, peternakan ayam petelur, dan bidang pertanian serta perkebunan. “ Harapannya semoga kerjasama ini dapat berkelanjutan dan membuat Lapas Kelas I Malang/ SAE Ngajum menjadi lebih produktif, berkembang, dan optimal,” ucap Kalapas, RB Danang Yudiawan.
Dalam kunjungan tersebut Wamenkumham menyempatkan diri melihat Pojok Kuliner L’Sima dan unit Budidaya Jamur. Di lokasi tersebut Wamen yang didampingi Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono dan Kalapas Kelas I Malang, RB Danang Yudiawan sempat memanen jamur tiram.
Wamenkumham mengungkapkan bimbingan kerja untuk WBP tersebut menjadi salah satu upaya mulia dari Lapas terhadap proses pembinaan. Ada tiga hal terkait pembinaan di Lapas/Rutan yang berdampak ketika WBP telah bebas nantinya, pertama yaitu dapat diterima masyarakat. Kedua, setelah diterima dipastikan tidak lagi mengulangi perbuatannya dahulu.
Dan terakhir dapat bermanfaat bagi masyarakat ditempat dia tinggal. “Jamur dan kopi yang menjadi salah satu bimbingan kerja di Lapas Malang ini sangat tepat karena memberi manfaat bagi WBP saat mereka kembali ke masyarakat,” urai Wamenkumham .
Wamenkumham menuturkan tugas pemasyarakatan memang berat. Karenanya apabila ada UPT yang bisa mencapai predikat WBK WBBM, maka itu adalah prestasi yang luar biasa.
Karenanya, lanjutnya, tiga hal yang menjadi kunci Pembangunan ZI adalah Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas. “Integritas terkait dengan SDM, dan berbicara transparansi dan akuntabilitas berbicara soal profesionalisme aparat itu sendiri,” urainya.
Sementara itu Krismono menyampaikan bahwa beragamnya kejadian di Pemasyarakatan belakangan ini membuat jajaran Kemenkumham Jatim terus bersiaga. Salah satunya dengan mengadakan rakernis yang diikuti seluruh Ka UPT Pemasyarakatan di Batu sehari sebelumnya.
Kunjungan anggota DPR RI sehari sebelumnya di Rutan Medaeng juga disampaikan oleh Kakanwil. “Kami mendapatkan apresiasi karena sebagian besar satker di jajaran Kanwil Jatim tengah berproses meraih predikat WBK WBBM,” urainya.
Kalapas Kelas I Malang mengungkapkan,” Kami berterima kasih terhadap agenda hari ini Wamenkumham bisa hadir di tengah-tengah Lapas Kelas I, sehingga menambah support bagi kami untuk terus bekerja lebih baik lagi untuk pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal,” kata Kalapas. (yan)