Malang Post – Sebagian besar Pekerja Migran Indonesia (PMI) bekerja di sektor informal yang penuh risiko. Terlepas dari kontribusi mereka dalam menyumbang devisa ke negara, para pekerja migran ini tak luput dari berbagai permasalahan yang membelenggu mereka. Pekerjaan di sektor informal tersebut seringkali mendapatkan pengecualian, terutama terkait jaminan perlindungan ketenagakerjaan.
Di masa pandemi Covid-19, beban permasalahan yang dialami PMI juga semakin berat. Situasi kerja yang tidak mendukung dan meningkatkan pelanggaran hak kerja (pemotongan gaji, penambahan jam kerja, tidak adanya perlindungan hukum) semakin meningkatkan kerentanan mereka untuk mengalami berbagai gangguan kesehatan, termasuk terinfeksi Covid.
Untuk mewujudkan salah satu visi dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mewujudkan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh penduduk, maka kebutuhan kesehatan dari para PMI juga harus diperhatikan. Mereka perlu dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan terkait kesehatan. Agar dapat memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang yang diketuai Tika Dwi Tama SKM, M.Epid dan beranggotakan Lisa Sidyawati S.Pd, M.Pd, Anggaunitakirantika S.Sos, M.Sosio dan beberapa mahasiswa, mengadakan serangkaian kegiatan yang bertajuk: Generasi Matahari (Gerakan Literasi Kesehatan dan Pemantauan Kesehatan Diri) Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Pekerja Migran Indonesia.
Kegiatan yang didanai PNBP UM 2021 ini diselenggarakan selama dua hari, 9-10 Oktober 2021. Tak lupa menerapkan protokol kesehatan. Hari pertama adalah skrining kesehatan. Kegiatan ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, tes gula darah, tekanan darah dan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dimiliki. Setiap peserta diberi kartu pemantauan kesehatan agar dapat memantau kesehatan mereka.
“Dari hasil skrining kesehatan ini, sebagian besar peserta memiliki kondisi kesehatan yang baik. Tetapi juga ditemukan peserta yang memiliki risiko hipertensi”, tandas ketua tim pengabdian.
Kegiatan di hari kedua dilanjutkan dengan senam bersama dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku para pekerja migran untuk menerapkan pola hidup sehat.
“Membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari memiliki manfaat yang besar untuk mencegah terjadinya berbagai macam penyakit”, ungkap Tika Dwi Tama.
Sesi penyuluhan kesehatan mengangkat topik: Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19”. Peserta cukup antusias menyimak paparan materi. Pada sesi ini dibahas tentang tips dan trik untuk tetap sehat. Tidak hanya untuk sehat fisik, namun juga sehat jiwa, sehat sosial dan sehat spiritual.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan kepedulian para pekerja migran untuk menjaga kesehatan semakin meningkat. Mereka juga dapat mempraktikkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat kelompok migran memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan. Termasuk terinfeksi Covid. Dengan demikian, derajat kesehatan dapat dicapai dengan optimal”, tandas tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang. (yan)