Malang Post – Sambil olahraga santai berjalan kaki dari Rumah Dinas, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko meninjau progres pembangunan tempat relokasi pedagang Pasar Besar Kota Batu di kawasan Stadion Brantas, Selasa (5/10/2021) sore.
Dia tak sendiri, saat peninjauan itu Dewanti turut didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono dan pelaksana pembangunan.
“Sambil olahraga saya lihat progres pembangunan tempat relokasi pedagang pasar. Saya kaget progres pembangunannya sangat luar biasa. Pembangunan pondasi sudah hampir rampung,” tutur Dewanti.
Wanita 58 tahun itu optimis, pembangunan bisa selsai tepat waktu. Karena pada November minggu pertama pasar besar Kota Batu sudah harus rata dengan tanah.
Sehingga relokasi pedagang harus segera dilakukan dengan syarat tempat relokasi sudah siap.
“Kami optimistis akhir Oktober bisa selesai. Ketika pembangunan selesai, relokasi akan segera kami lakukan,” katanya.
Oleh karena itu, dia memohon kepada seluruh pedagang pasar besar Kota Batu untuk menerima fasilitas darurat yang telah disiapkan. “Kami sudah berusaha untuk memberi fasilitas terbaik. Jika fasilitas ini belum bisa memberi kepuasan pedagang kami mohon kerjasamanya. Karena ini situasinya darurat maka kami mohon bisa menerima,” pintanya.
Untuk pemenuhan fasilitas, Dewanti mewanti-wanti kepala dinas terkait agar disiapkan sebaik mungkin. Mulai dari kesiapan kamar mandi, air, kemanan dan sebagainya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Lebih lanjut, merespon kekhawatiran pedagang karena saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan dan dikhawatirkan terjadi banjir di kawasan relokasi tersebut. Dewanti telah menginstruksikan Diskumdag dan Dinas Permukiman Kawasan Perumahan dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu untuk menata saluran air dengan baik.
“Di bagian depan tempat relokasi pedagang pasar ada sungai yang lumayan besar. Mungkin untuk aliran air bisa diarahkan ke sungai tersebut agar tidak terjadi banjir. Secara teknis kami akan atur sebaik mungkin agar kekhawatiran itu tak sampai terjadi,” jelasnya.
Sisi lain, meski para pedagang sedang harus dipindah ke tempat sementara, dia sangat optimis tingkat penjualan masih tinggi.
“InsyaAllah jika kebutuhan pokok ada disini (tempat relokasi) maka masyarakat akan berdatangan. Yang jelas, untuk mendongkrak daya jual kami akan minta ASN Pemkot Batu belanja disini,” tutur dia.
Sementara itu, Pelaksanaan Pembangunan, Endri Susanto menyebutkan, untuk progres pembangunan saat ini telah berjalan 30 persen. Sesuai schedule kontrak terget pembangunan harus selesai 90 hari kerja atau pada bulan November mendatang.
“Meski begitu, kami diberi tugas untuk melakukan percepatan pembangunan. Dimana pembangunan harus selesai pada 25 Oktober 2021,” ungkapnya.
Untuk merealisasikan terget tersebut, pihaknya telah melakukan penambahan jumlah pekerja. Dia mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki 60 orang pekerja. Penambahan jumlah pekerja itu dilakukan pada aplikator galfalum.
“Kami akan tambah pekerja di aplikator galfalum. Karena saat ini untuk pondasi juga hampir selesai. Untuk mencapai target itu ketersediaan bahan juga harus selalu siap,” beber dia.
Endri menyebutkan, dalam pembangunan 1136 kios tersebut untuk pembuatan pondasi sudah berjalan 80 persen. Pihaknya sangat optimis proyek pembangunan semi permanen senilai Rp 4,7 miliar itu bisa selesai sesuai target. (yan)