Malang Post — Purwoto (55) warga Dusun Watukidul, Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, meninggal dengan kondisi yang tak wajar. Saat ditemukan dia dalam keadaan telentang dengan sejumlah luka lebam di bagian wajah dan perutnya. Purwoto pertama kali ditemukan tetangganya, bernama Jono dan Mulyono.
Korban tinggal sebatang kara di rumahnya. Meski usianya yang sudah lebih setengah abad, dia masih perjaka. “Saya melihat kondisi rumah Purwoto berantakan pada Sabtu (25/9) pagi. Saat menemui hal tersebut saya mengajak Mulyono untuk melihat ke dalam rumah korban,” ujar Jono, Kamis (30/9/2021).
Ketika masuk ke dalam rumah Purwoto, dia menemukan sarung, meja, kursi dan televisi dalam kondisi berantakan. Selain itu, dia juga menemukan bercak darah di mana-mana. Setelah menemukan kondisi tersebut, mereka memanggil Sugito, Ketua RT yang juga adik ipar Purwoto. Mereka pun kembali ke rumah Purwoto dan mencarinya ke seluruh ruangan.
“Setelah mencari dari ruangan ke ruangan. Kami menemukan di ruang gudang belakang dengan kondisi telentang dan tangan kanannya tertimpa balok kayu,” bener Jono.
Mengetahui korban dalam kondisi sekarat, Jono langsung melarikan Purwoto ke balai pengobatan setempat. Namun sayang nyawa Purwoto tak dapat diselamatkan. Guna proses penyelidikan lebih lanjut jasad Purwoto dilarikan ke RS Karsa Husada Kota Batu untuk kepentingan otopsi.
Karena terdapat lebam di sekujur wajah dan kepala bagian depan Purwoto. Lalu lebam di kaki kanan dan kiri, di bagian ulu hati dan juga tulang hidung patah. Kerabat korban, Sugito berharap pelaku bisa terungkap. Karena ada kejanggalan terhadap kematian Purwoto.
“Ada kejanggalan, kami dari pihak keluarga berharap segera bisa terungkap pelakunya,” tuturnya. Sugito mengaku kurang begitu akrab dengan Purwoto. Justru ia lebih akrab dengan teman-temannya Purwoto. “Purwoto merupakan warga saya sekaligus kakak saya. Cuma saya kurang akrab dengan dia. Saya akrabnya dengan teman-temannya,” sebutnya.
Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Yussi Purwanto menyatakan, pihaknya belum berani memberikan keterangan terkait penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil otopsi. Guna mengungkap pelaku dugaan penganiayaan tersebut aparat Kepolisian Polres Batu saat ini masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.
“Kami sudah melakukan olah TKP. Indikasi kematian Purwoto menjadi korban penganiayaan yang berujung kematian. Masih kami dalami. Jika sudah selesai, akan kami sampaikan saat jumpa pers,” tandasnya. (yan)