
Nelayan mengangkat perahu yang akan dilarung. (Santoso FN)
Malang Post — Petik laut nelayan Sendangbiru tahun ini berlangsung cepat dan sederhana. Dari warga lokal dan tidak dihadiri orang luar. Portal di jalur utama pun terpasang. Meminimalisir kedatangan rombongan dan kerumunan.
Pagi sekali, pukul 06.00 WIB, warga menjaga akses masuk satu-satunya jalur utama menuju dermaga Sendangbiru. Perahu-perahu nelayan berjajar parkir. Tempat Pelelangan Ikan bersih. Tidak tampak penjual ikan seperti hari biasa.
Bisa dibilang sepi arus kendaraan. Senin (27/9/2021) pukul 05.00 WIB terdengar lantunan doa warga. Doa untuk kelancaran acara petik laut dan larung sesaji. Di saat warga masih tertidur, tiga bahan ritual dibawa ke panggung.

Tidak ada arak-arakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Panitia berharap dan memastikan, petik laut sebagai tradisi atau kearifan lokal, hanya akan dilangsungkan nelayan. Tanpa mengizinkan warga luar Sendangbiru masuk lokasi.
Sekitar pukul 09.01 WIB, perahu pengangkut tumpeng, perahu berisi sesaji dan perahu kencana dibawa menuju tengah laut. Perahu Polairud, perahu PSR dan perahu Pos AL mengiringi. Dua perahu besar turut mengiringi perahu besar pengangkut.
“Jaraknya 2 Mil. Di sana, lalu balik. Acara selesai,” ungkap Budi Ismiyanto kepada DI’sWay Malang Post. “Dulu sebelum H-1 ada bazar, lomba-lomba. Sekarang kita menolak kedatangan warga luar Sendangbiru. Hanya sebagian, sebagai rasa syukur nelayan pada hasil laut,” sebut Budi.
Diceritakan Budi Ismiyanto, selaku penasehat panita Petik Laut 2021, di perahu sebagai pengiring sesaji tumpeng berjumlah 8 orang terdiri, ratu, pengantin dan 4 dayang putra serta 2 dayang putri. Di masa normal, sebelum pandemi, dayang bisa mencapai lebih 30 orang.
“Bisa dikatakan paling sederhana. Sekarang sederhana lagi. Tidak ada acara sambutan dan segalanya mungkin doa, acara, selesai,” papar Ahmad Ridloi, selaku Ketua Panitia Petik Laut 2021.
Ya, di titik 2 mil. Sesaji dilepaskan. Tumpeng roboh. Cecerannya tumpah. Acara diyakini sukses. Perahu pengangkut balik melabuh ke dermaga. Sekitar pukul 10.00 WIB, orang yang datang kecele. Acara sudah selesai.
Beberapa saat kemudian, barulah perahu nelayan lain yang tidak dapat mengiringi perahu pengangkut pengiring berusaha mengikuti jejaknya. Mereka berusaha menerjang tumpahan berkah di ombak selatan. (yan)