Malang Post — Pengabdian kepada masyarakat, bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan seluruh dosen di Indonesia. Termasuk dosen Universitas Negeri Malang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
Tim pengabdian yang diketuai Prof Dr Sugeng Utaya M.Si beserta anggota pelaksana: Ardyanto Tanjung S.Pd M.Pd, Alfi Sahrina S.Pd M.Pd, Putri Mahanani S.Pd M.Pd. Juga melibatkan mahasiswa: Putri Avivah El Hayati dan Nurhikmah Isnaeni.
Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, memberikan pendampingan pengurangan resiko bencana dan peningkatan keterampilan pedagogik dalam pengembangan bahan ajar. Pesertanya guru SD dan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jl. Raya Penarukan No.1, Kepanjen, Kamis (23/9/2021). Dihadiri Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kab Malang—Drs Ahmad Wahid Arif MM dan perwakilan guru pengajar di 20 sekolah dasar se Kabupaten Malang (setiap sekolah perwakilan dua guru).
Ahmad Wahid Arif MM, Kepala Bidang SD menyampaikan. “Kerjasama ini sudah berlangsung sejak 2019, yaitu sekolah Adiwiyata (sekolah peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah). Kemudian dilanjutkan SD PLTB (Pendidikan Lingkungan Tangguh Bencana) dan terakhir penyusunan bahan ajar tangguh bencana,” ujarnya.
Sebagai perwakilan dinas pendidikan khususnya bidang SD, ia sampaikan terima kasih pada LP2M UM atas terselengarakan acara bermanfaat ini. Kebetulan, sesuai geografisnya Kabupaten Malang adalah daerah yang rawan bencana. “Sehingga kedepan, pembelajaran bahan ajar mitigasi kebencanaan ini, dirasa sangat penting manfaatnya”, tegasnya.
Dalam materinya Prof Sugeng Utaya mengedukasi perihal “Lokakarya Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Berbasis Blended Learning di Sekolah Adiwiyata Binaan Universitas Negeri Malang. Ia paparkan, seorang pendidik wajib membangun sekolah yang aman bagi setiap siswanya.
Profesor bidang geografi ini menyampaikan, “Pada tahun kedua ini, kita juga mendampingi proses penyusunan materi bahan ajar. Terkait mitigasi bencana yang akan kita bukukan dan disosialisasikan menjadi muatan lokal pelajaran di sekolah dasar.”
“Melalui pendampingan, kita berikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Harapan ke depannya, karya kita bersama melalui LKPD mitigasi bencana ini, semoga buku ini bisa diterapkan di sekolah,” harapnya.
“Sekaligus dapat merubah perilaku dan kebiasaan generasi milenial. Mengingat potensi bencana yang terjadi sekarang ini meningkat. Maka perlu edukasi berupa literasi kebencanaan,” lanjutnya.
Respon para guru sangat positif dan semangat. Karena mereka mendapat edukasi dari Ardyanto Tanjung M.Pd, salah satu pemateri tim pengabdian UM perihal penyusunan bahan ajar. Pemahaman kebencanaan dan keterampilan membuat bahan ajar yang akan mereka tulis dan dibukukan sebagai bahan ajar.
Seperti Yuanita Susanti, perwakilan dari guru SDN 3 Turen menyampaikan, “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus berlanjut. Bersifat perancangan yang bertujuan pembuatan buku muatan lokal yang mempunyai nilai proses edukasi dan efeknya pada karakter anak-anak.”
“Apalagi daerah Kabupaten Malang berpotensi rawan bencana. Sehingga saya pribadi, mendukung diadakannya pembelajaran muatan lokal perihal Lokakarya Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Berbasis Blended Learning di Sekolah Dasar,” ujarnya. (yan)