Malang Post – Dalam rangka percepatan Herd Immunity, Universitas Negeri Malang (UM) kembali sukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac dosis pertama dan kedua yang ditujukan pada sejumlah pelajar siswa SMA/SMK sederajat. Adapun rincian jumlah peserta dari masing-masing bagian tersebut adalah terdapat 1000 orang pendaftar vaksin dosis satu dari UM, 1000 siswa pendaftar vaksin dosis satu dari SMA/SMK bersangkutan dan 800 orang untuk vaksin dosis dua dari Polresta.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara UM, Polresta Malang Kota, dan Dinas Pendidikan serta bekerjasama dengan Urusan Kesehatan Polres (Urkespol) Malang, Klinik Husada Bunda, dan Poliklinik UM. Sedangkan kerja sama internal dalam kegiatan ini yaitu dengan Organisasi Mahasiswa Dewan Mahasiswa Fakultas (Ormawa DMF), Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (UKM KSR PMI).
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 16 September 2021 pukul 08.00 – 13.00 WIB di Graha Cakrawala ini juga mendapat kontribusi dari salah satu pimpinan cabang Dinas Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti. Beliau mengatakan bahwa pada kegiatan vaksinasi sebelumnya sudah sempat bekerjasama dengan Gubernur Jawa Timur dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga sebagai bentuk penyempurnaan program vaksinasi tersebut, maka kali ini UM mendapat kepercayaan dalam kelancaran pelaksanaan vaksinasi.
Sosok yang memiliki wewenang pada urusan jenjang sekolah SMA dan sederajat ini, menyampaikan. Bahwa pihak Cabang Dinas Kota Malang dan Kota Batu telah memiliki data siswa. Sebagai bentuk upaya mempersiapkan jumlah dosis vaksin yang dibutuhkan. Supaya vaksin berjalan tepat guna.
Data siswa dimaksud mencakup status sudah pernah atau belum menerima vaksin, riwayat penyakit siswa bersangkutan serta kesediaannya mengikuti program vaksin di sekolah. Karena ada siswa yang memilih vaksin bersama keluarga masing-masing. Beberapa tantangannya:
Pertama, karena vaksin tidak dilakukan di sekolah masing-masing, ada kemungkinan siswa tidak menghadiri lokasi vaksin. Menyimpang menuju tujuan selain lokasi vaksin. Sehingga hal ini membutuhkan pendampingan bagi mereka saat perjalanan ke lokasi vaksin.
Kedua, adanya kemungkinan terkendala bagi siswa dalam menempuh perjalanan menuju lokasi vaksin dari tempat tinggal siswa masing-masing. Seperti keterbatasan alat transportasi dan sebagainya.
Ketiga, adanya kemungkinan siswa yang kurang enak badan sehingga menjadikannya tidak dapat menghadiri kegiatan vaksinasi.
“Kebetulan kalau disini UM, alhamdulillah di UM ini bisa terbilang lancar ya dari awal, mungkin pertama gedungnya luas, tempat parkirnya luas.” Terang Kepala Cabang Dinas Kota Malang dan Kota Batu tersebut. “Insyaallah kemarin-kemarin kita, selama di UM ini nggak ada yang nggak datang,” lanjut beliau memaparkan.
Harapan Ema untuk kelangsungan kegiatan vaksinasi berikutnya adalah bahwa pada kegiatan vaksin selanjutnya akan berjalan lancar seperti pada kegiatan vaksinasi di UM ini. (yan)