Malang Post — SMAN 1 Sumberpucung berkomitmen mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19 yang belum mereda. Salah satunya melalui program vaksinasi remaja. Menggandeng Puskesmas Sumberpucung, vaksinasi dosis pertama bagi siswa, warga sekitar dan orang tua murid sukses diselenggarakan Kamis (16/9/2021).
Drs Sigit Umbar Purnomo M.Pd, selaku Kepala SMAN 1 mengimbau. Bagi yang telah divaksin, agar tetap menjaga protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas baik di lingkungan sekolah maupun di rumah).
“Saya selaku Kepala SMAN 1 Sumberpucung mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat. Sehingga terlaksana dengan baik. Terutama kepada panitia internal sekolah yang dipandegani semua Waka. Terimakasih juga pada jajaran Muspika, Koramil, Polsek, tim gugus covid kecamatan dan pihak Puskesmas Sumberpucung.” pungkas Sigit Umbar Purnomo.
Vaksinasi adalah wujud tanggung jawab sekolah untuk melindungi kesehatan serta keselamatan para pendidik, tenaga pendidikan dan seluruh peserta didik SMAN 1 Sumberpucung. Program ini bagian dari kontribusi mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Tentunya sejalan dengan harapan seluruh civitas dalam menyongsong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kuota vaksin yang disediakan 1250 vaksin. Untuk siswa 650 an dan sisanya bagi masyarakat sekitar sekolah dan orang tua siswa. Yudi Antono M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, membagi vaksin dalam tiga sesi. Sutrisno, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menjelaskan teknisnya diawali registrasi, mengumpulkan fotocopy KTP/KK, mendapatkan nomor antrian dan mengisi formulir.
Screening, pengecekan suhu tubuh, tensi darah dan wawancara kesehatan dan injeksi, proses berlangsungnya penyuntikan vaksin, observasi, untuk mengetahui gejala efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin serta pencetakan kartu bukti vaksin.
“Kendala yang kita alami adalah NIK eror. Karena ada kesamaan dengan orang lain. Solusinya, supaya orang tua membantu sinkronisasi data dengan database di Disdukcapil Kabupaten Malang.”
“Untuk diverifikasi, bahwa anaknya memang benar-benar belum divaksin. Kemudian untuk siswa yang ijin karena terkendala sakit, boleh mengikuti vaksinasi pada kesempatan berikutnya atau vaksin di tempat lain,” ujar Sutriosno. (yan)