Malang Post — Ikatan Guru Taman Kanak -Kanak (IGTKI) Kecamatan Donomulyo melalui Dinas Pendidikan bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat menggelar workshop. Temanya: Kegiatan Lingkungan Belajar Berkualitas. Bagi guru se kecamatan Donomulyo, bertempat di gedung Trisula, Rabu (15/9/ 2021).
Dra Mutmainatul Izzah M.Pd Kasi Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menjelaskan. PAUD berkualitas dilihat dari dua hal: kualitas pengelolaan lembaga dan kualitas proses pembelajaran.
Menurutnya , PAUD yang memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman dan mampu memfasilitasi dan memberikan stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Stimulasi pada aspek kognitif, bahasa dan literasi, sosial emosional, motorik kasar dan halus serta mampu menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dan perilaku hidup bersih sehat,” tukasnya.
Masih ada pendidik yang mindsetnya melihat hasil belajar anak hanya dari aspek akademik kognitif semata, sehingga metode pembelajarannya cenderung konvensional dan instruksional.
Selain itu , juga mindset orang tua yg melihat ukuran hasil belajar adalah anak bisa calistung yang proses pembelajarannya tidak memperhatikan prinsip prinsip perkembangan dan karakteristik anak, dimana anak langsung diinstruksikan dengan angka dan huruf.
“Kondisi ini akan menyebabkan anak merasa bosan dan indikator perkembangannya terganggu,” ungkapnya .
Kondisi ini tidak lepas permasalahan peraturan dan kebijakan yang dibuat hanya mengatur tentang kewajiban pendidik tanpa mengatur hak pendidik, misalnya UU mensyaratkan pendidik PAUD harus S1 tapi tidak membahas berapa hak kesejahteraan .
Sementara itu, Daud Pudji Slamet kordinator wilayah Donomulyo menjelaskan bahwa
gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas saat ini menjadi focus yang paling penting di dunia pendidikan.
PAUD berkualitas berguna dan mendukung lahirnya generasi emas bangsa. Pendidikan dan pengasuhan anak usia dini yang berkualitas menjadi investasi penting bagi setiap bangsa
Indonesia agar di masa depan generasi penerus dapat bersaing dengan negara lain.
Secara umum, kualitas lingkungan belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu kualitas
struktural (terkait dengan ketersediaan sarana prasarana dan pengaturan
lingkungan belajar) serta kualitas proses pembelajaran dan Beberapa faktor kunci yang menunjang hadirnya lingkungan belajar berkualitas.
Kualitas lingkungan dan alat pembelajaran yang baik adanya interaksi guru dan anak, pembelajaran yang berpusat pada anak, keterlibatan keluarga dan masyarakat,
kondisi lingkungan yang inklusif, pendekatan bermain dalam belajar dan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
“Kondisi sekarang ini, apalagi keadaan pandemi dan kondisi di Kabupaten Malang untuk jenjang PAUD masih bisa dikatakan ketercapaian lingkungan belajar berkualitas masih sangat minim, oleh karena itu perlu adanya gerakan untuk menciptkan lingkungan belajar berkualitas, salah satunya melalui intervensi organisasi mitra,” ujarnya .
Daud Pudji Slamet berharap bisa mengimbaskan kesemua gugus Kelompok beemain Satuan PAUD sejenis dan taman kanak kanak yang di posyandu terintregrasi paud.
Suprapti, Ketua IGTKI Donomulyo menambahkan. Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD agar memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya lingkungan belajar berkualitas. Mereka sebagai salah satu kunci kualitas pembelajaran perlu memiliki pemahaman yang benar tentang lingkungan belajar yang berkualitas di satuan PAUD.
“Intervensi kepada pendidik dan tenaga kependidikan sekarang ini dilaksakan melalui Pusat Kegiatan Gugus (PKG) PAUD,” tegasnya .
Keaktifan guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan TK, KB dan SPS di masing-masing wilayah. Guru diharapkan dapat secara aktif menjadi wadah pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar bersama rekan sejawatnya, utamanya dalam memahami hakikat lingkungan belajar berkualitas.
Harapanya setelah workshop ini diharapkan guru Taman kanak kanak se kecamatan Donomulyo yang menjadi peserta wajib menularkan kesemua Lembaga masing-masing tentang pemahaman konsep serta implementasi lingkungan belajar berkualitas. (yan)