malang-post.com

MalangPost —- Menjamurnya produk olahan kopi meningkatkan permintaan biji kopi di berbagai daerah. Peningkatan permintaan ini berdampak positif, pada industri pengolahan dan perkebunan kopi di Indonesia,. Salah satunya di Desa Benjor.

Desa ini, merupakan salah satu desa di kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Memiliki luas lahan kopi 30 hektar. Dalam mengembangkan usaha perkebunan kopi, para pengusaha di Benjor mendapat dukungan penuh melalui pendampingan BUMDes.

Namun tak jarang para pengusaha masih menghadapi beragam kesulitan. Hingga belum bisa mengoptimalkan produk pengolahan kopi di deaa mereka.

Kendala yang dihadapi para pengusaha ini diperparah dengan keterbatasan penggunaan teknologi. Lantaran tidak ada peralatan yang memadai untuk mengupas cangkang kopi.

Teknologi yang dimaksud adalah mesin Huller. Sehingga proses produksi memakan waktu lama. Ini jelas tidak optimal.

Berangkat dari permasalahan tersebut, bergeraklah tim pengabdian dari Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari Ermita Yusida SE ME MBA, Vika Annisa Qurrata SE ME dan Vidya Purnamasari SE M.Sc.

Mereka melaksanakan kegiatan pendampingan kepada BUMDes dan para pengusaha kopi di Desa Benjor, untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema: upgrading teknologi pengolahan dan pasca panen kopi untuk meningkatan daya saing BUMDes Benjor.

Dilaksanakan sejak Mei hingga saat ini. Dalam kegiatan tersebut, berbagai macam aktivitas telah dilakukan guna meningkatkan proses pengolahan kopi dari hulu ke hilir.

Kegiatan pelatihan diawali dengan pelatihan tentang tata cara menanam tumbuhan kopi, pemilihan biji kopi yang tepat untuk dipanen, pengelompokan biji dan cara mengolah biji. Sehingga siap untuk dikonsumsi

Selain itu, juga diserahkan mesin huller kepada perangkat Desa Benjor. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pengusaha kopi di sana.

Dengan penggunaan mesin ini, para pengusaha dapat meningkatkan kualitas biji kopi yang sudah dipanen. Selain itu, kegiatan pelatihan yang disampaikan oleh Arimbi SE dan Abiyoso S.Ab selaku tenaga ahli dalam pengolahan kopi ini, sangat sesuai dengan kendala dan permasalahan produsen kopi.

Paparan materi yang disampaikan oleh para pemateri tentang tata cara menanam kopi, perawatan, persiapan panen hingga pasca panen serta roasting kopi dapat dengan mudah diterima dan diimplementasikan dalam proses produksi selanjutnya.

Peserta pendampingan menyampaikan dukungan yang luar biasa terhadap keberlanjutan kegiata ini. Para petani kopi berharap bahwa dengan pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang, Desa Benjor mampu lebih berkembang dalam meningkatkan produktivitas perkebunan kopi yang ada pada desa mereka. (yan)