Malang Post – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) agenda tahunan yang diselenggarakan Kemendikbudristek.Untuk mewadahi ide-ide kreatif dari mahasiswa Indonesia. Tidak heran jika program ini, memiliki daya tarik tersendiri di kalangan mahasiswa Indonesia.
Apalagi tahapan seleksi yang ketat semakin menambah nuansa persaingan ide dan gagasan kreatif mahasiswa Indonesia. Dari puluhan ribu proposal yang masuk, hanya ide dan gagasan paling kreatif dan mematuhi syarat administrasi yang akan didanai.
Tahun ini, Tim PKM-K Terra Vulca mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) terdiri dari: Jumadi (Geografi, 2018), Frandika Haris Nando (Geografi, 2018), Margareta Susanti (Akuntansi, 2019), Pertiwi Pujiyati Nur Anisa (DKV, 2019) dan Hafizh Putra Wedyapratama (DKV, 2019)
Mereka berkesempatan meramaikan persaingan ide dan gagasan PKM bidang kewirausahaan. Tim ini dibimbing Nailul Insani S.Pd., M.Sc.
Mengusung media pembelajaran mitigasi bencana alam, berbasis Augmented Reality. Diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun.
Latar belakang pengambilan tema ini, mengingat kondisi wilayah Kabupaten Malang yang rawan terjadi bencana alam.
Selain itu, data BNPB menunjukkan angka korban bencana yang tinggi pada anak.
Kemudian, juga untuk meminimalkan adanya gangguan psikologis anak yang menjadi korban bencana.
Produk kewirausahaan PKM-K Terra Vulca berupa boneka karakter hewan. Karakter Terra diperankan oleh kucing, dengan penjelasan mitigasi bencana gempa bumi.
Vulca diperankan oleh burung Kutilang dengan penjelasan mitigasi bencana gunung meletus.
Boneka ini dilengkapi dengan fakta unik hewan. Sebelum terjadinya bencana dan tahapan dalam mitigasi bencana yang terintegrasi dengan Augmented Reality.
Boneka ini, nantinya juga dilengkapi dengan e-book untuk memudahkan user (guru atau orang tua) menggunakannya.
Produk boneka ini dibanderol dengan harga yang terjangkau yaitu 75 ribu rupiah.
Setiap pembelian boneka karakter Terra Vulca akan mendapatkan mercandhise menarik dan tentunya pengetahuan yang tidak ternilai.
Harapannya, produk boneka ini, dapat menjadi salah satu media pembelajaran mitigasi bencana yang disukai oleh anak-anak. Disamping menjadi produk usaha yang berorientasi pada profit.
Juga menjadi produk usaha yang mendukung kebijakan pemerintah dalam perlindungan anak pada kejadian bencana.
Hal tersebut tertuang di dalam UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan Peraturan Pemerintah No. 59 tahun 2019 tentang Koordinasi Perlindungan Anak. (yan)