
Kedua tersangka mengaku baru beraksi sekali (Foto: Santoso FN)
Malang Post – Polisi akan terus selidiki keterlibatan oknum pencuri lain dalam kasus pencurian rel cadangan di Malang Raya. Sementara ini masih menetapkan 2 tersangka oknum pegawai outsorcing.
“Kami masih selidiki terus Mas. Barang bukti belum berkembang, masih tetap,” ungkap Kapolsek Kepanjen, Kompol Yatmo melalui Kanit Reskrim Polsek Kepanjen, Ipda Transtoto.
Seperti disampaikan Manajer Pengamanan Obyek Vital dan Aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8, Safriadi, 2 tersangka mengakui adanya oknum lain terlibat. Saat itu, anggota Polsuska turut berhasil mengorek keterangan tersangka.
Dua tersangka sendiri, dalam rilis pers kemarin lusa, mengaku hanya sekali aksi. Namun, hasil interogasi sebelumnya, sebanyak 15 kali aksi dilakoni tersangka dengan titik aksi dari Stasiun Kotalama hingga wilayah Kepanjen.
Yakni tersangka Fendi Purnama Putra alias Bolot (31) warga Dusun Pidek, RT02/RW05, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Ia ditangkap bareng tersangka Muhammad Azami alias Jamik (31) warga ber-KTP Dusun Banggle RT04/RW02, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Modus keduanya berpura-pura menjadi petugas rel KA Stasiun Kepanjen atau seakan-akan mendapat tugas dari PT KAI untuk memotongi rel yang menumpuk di samping jalur KA. (yan)