Malang Post – Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 di wilayah Kota Malang, 11 Agustus 2021, kasus konfirmasi positif mencapai 12.854 orang. Lonjakan kasus ini, membuat masyarakat butuh layanan kesehatan yang cepat dan tepat. Namun, terkendala keterbatasan tempat tidur.
Selain itu, juga terdapat kekhawatiran pasien non covid, karena takut terjadi penularan.
Menilik hal tersebut, Direktur Persada Hospital, dr Sigit Riyarto M.Kes AAK menyampaikan. Pihaknya melakukan pemisahan alur bagi pasien covid dan non covid. Gedungnya juga terpisah.
“Persada Hospital memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan. Untuk itu kami memisahkan pasien Covid dan non Covid. Pasien yang datang akan diskrining di tenda triage terlebih dahulu.”
“Proses skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan swab antigen, foto thorax, dan cek darah lengkap. Jika pasien masuk dalam kategori pasien Covid-19 dan probable. Maka akan ditempatkan di ruang isolasi tambahan yang baru.”
“Bagi pasien yang dinyatakan non Covid dan ingin melakukan rawat inap. Ataupun tindakan operasi, akan langsung diarahkan menuju IGD untuk observasi lanjutan. Melalui pemisahan alur dan penambahan ruang isolasi ini, masyarakat tidak perlu khawatir ataupun takut untuk memeriksakan diri di Persada Hospital,” tambah dr Sigit.
Ruang isolasi tambahan ini diberi nama Ruang Isolasi Anggrek. Terletak di gedung yang terpisah dengan gedung perawatan yang sebelumnya.
Ruang Isolasi Anggrek resmi beroperasi pada hari Jumat 13 Agustus 2021.
Pembangunan ruang isolasi ini, merupakan bentuk perluasan pelayanan Persada Hospital untuk pelayanan kesehatan.
Kapasitasnya 50 tempat tidur dan ditunjang oleh alat kesehatan yang lengkap.
Ruang Isolasi Anggrek diharapkan dapat mengurangi beban sejumlah rumah sakit rujukan Covid di Kota Malang. Khususnya pasien dengan gejala ringan.
Sehingga tidak ada lagi kasus pasien yang terlantar atau tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit. Ruang isolasi ini, disupervisi dokter umum sebagai dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan perawat selama 24 jam guna mengevaluasi dan memantau kondisi pasien.
Di samping tambahan layanan ini, Persada Hospital juga menyediakan Paket Isolasi Mandiri (Isoman). Lengkap dengan pemantauan kesehatan oleh tim medis profesional selama 10 hari. Inovasi akan terus dilakukan menghadapi pandemi sebagai bentuk kontribusi nyata bagi dunia kesehatan Indonesia. (yan)