Malang Post – Kepedulian sosial saat ini benar-benar diuji. Tak perlu jauh. Perhatian terhadap orang didekat kita. Mereka yang terpapar Covid. Pasti butuh support. Seperti alumni SMPN 1 Pasuruan angkatan 1987. Mereka membentik tim relawan Sobatku (Solid, Bahagia, Sehat, Kuat, Umur Panjang) 87.
Mereka bergerak membantu alumni yang berjuang melawan Covid. Memberikan bantuan makanan, vitamin, oksigen dan obat-obatan. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Irjen Pol Teddy Minahasa Putra. Ia juga alumni, sekaligus penanggung jawab relawan ini.
Mulyadi, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sobatku ’87 mengatakan. Ini bentuk kepedulian terhadap sesama alumni. Berangkat dari rasa ingin saling menjaga, berbagi terhadap sesama alumni yang terpapar Covid.
“Kami ingin sedikit membantu dan meringankan beban teman yang terkonfirmasi positif Covid. Apalagi, mereka menjalani isoman sekarang,” katanya, Rabu (28/7/2021).
Terpisah, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra menambahkan. Permasalahan sebesar apapun akan sulit diselesaikan. Jika orang bertindak tanpa berpikir dan berpikir tanpa bertindak apa-apa.
“Pesan saya. Memiliki kemampuan saja tidak cukup. Tanpa ada kemauan untuk berbuat. Sebaliknya, kemauan untuk berbuat tanpa kemampuan adalah mimpi belaka,” ujar jenderal yang menjadi pembina relawan Sobatku 87 ini.
“Akhir Juni 2021, saya banyak membantu senior dan yunior sesama polisi yang terpapar covid. Sebagian besar mereka menjalani isolasi mandiri. Karena keterbatasan kapasitas atau daya tampung rumah sakit di Jakarta.”
“Saya menyaksikan sendiri orang yang terpapar covid. Isolasi mandiri tanpa pengawasan dan treatment medis. Mengkonsumsi obat-obatan yang seadanya. Mereka kesulitan akses untuk bisa ditampung dirawat di rumah sakit. Kesulitan mendapatkan obat-obatan yang dianjurkan oleh beberapa informasi medis di berbagai media.”
“Dari konstelasi itulah saya berpikir. Bagaimana kondisi orang-orang yang tinggal di kota kecil seperti Pasuruan, Malang dan sekitarnya. Pasti lebih sulit. Karena Jakarta yang begitu serba ada saja, ternyata pasien kesulitan mendapatkan penanganan medis”.
“Maka saya menginisiasi kawan-kawan alumni SMPN 1 Pasuruan angkatan 1987. Membentuk relawan dan satgas. Bertugas melayani alumni dan keluarganya yang terpapar covid. Namun, tidak mendapat penanganan medis alias isolasi mandiri. Alhamdulillah. Dari 17 pasien sampai hari ini sudah membaik. Banyak juga yang sembuh”
“Fasilitas yg dimiliki Satgas Covid-19 SMP Negeri 1 Pasuruan ini, berupa mobil operasional sarana transportasi, ambulans, posko, peralatan medis berupa tabung oksigen, nebulizer, alat ukur saturasi, alat ukur suhu tubuh dan lainnya. Jumlah alumni sekitar 225 orang. Belum termasuk keluarganya,” pungkas Teddy Minahasa, yang pernah menjabat Kapolresta Malang ini. (yan)