Malang Post – Universitas Islam Malang (Unisma) memasuki perkuliahan semester gasal 2021/2022, menggencarkan kerja sama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi). Bertujuan meningkatkan skill mahasiswa di dunia kerja. Sejalan dengan sistem perkuliahan yang tak hanya di kampus, tapi juga di luar kampus.
Menjadi kurikulum baru di Unisma. Implementasi kurikulum Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang dicanangkan Pemerintah RI. Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi melalui Humas, Minggu (4/7/2021) mengatakan.
Koridor dari kurikulum ini adalah riset dan development. Harus ada tindak lanjutnya. Baik buku hingga jurnal, juga sebagai partnership dunia usaha dan industri.
“Dalam realisasinya kami meng-hire praktisi yang bergerak di bidang usaha. Mahasiswa dibimbing oleh praktisi langsung. Kami juga punya dosen-dosen yang memiliki perusahaan-perusahaan,” paparnya.
Saat ini inventarisasi dilakukan masing-masing fakultas. Menghimpun dunia usaha apa saja sesuai dengan minat dari mahasiswanya. Selanjutnya, secara masif, Unisma akan melakukan MoU dengan para penggerak di dunia industri. Lalu, MoU langsung ditindaklanjuti oleh program studi.
“Kurikulum ini tidak membatasi masing-masing prodi seberapa banyak dunia usaha. Tetapi kampus tetap memilah-milah mana yang punya kredibilitas dan mahasiswa dalam prakteknya harus mendapatkan imajinasi. Nantinya kalau lulus bisa mengembangkan inovasi untuk bekerja,” tuturnya.
Unisma juga telah mengimplementasikan delapan skema Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Skema tersebut di antaranya program magang/praktik industri, proyek di desa, pertukaran pelajar, penelitian atau riset, wirausaha, studi atau proyek independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah. (yan)