
Anak usia sekolah merupakan anak usia 6 hingga 12 tahun. Pada masa ini anak lebih banyak bermain diluar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta berisiko terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat.
Anak usia sekolah masih mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup dengan gizi seimbang. Asupan zat gizi anak sekolah diperoleh dari pangan yang disediakan di rumah maupun jajanan sekolah.
Kegiatan anak di sekolah cukup tinggi setiap harinya seperti mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas, dan bermain sehingga stamina anak dapat cepat menurun. Agar stamina anak tetap bugar dan berkonsentrasi selama mengikuti kegiatan di sekolah maka diharuskan sarapan sebelum berangkat sekolah
Prioritas pemenuhan gizi pada anak sekolah yaitu sarapan. Sarapan Sarapan merupakan kegiatan makan dan minum yang dilakukan pada pagi hari untuk memenuhi sebagian kebutuhan zat gizi harian (15-30%).
Selain itu, sarapan merupakan bagian dari perilaku mewujudkan gizi seimbang yang penting untuk hidup sehat, aktif, dan cerdas. Konsumsi sarapan khususnya disertai dengan protein hewani sangat penting untuk menjaga konsentrasi yang baik saat belajar.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sarapan dengan gizi yang cukup akan membekali tubuh untuk berpikir dan beraktivitas secara optimal. Jika anak sekolah tidak sarapan maka Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut. Berdasarkan survei BPOM diperoleh bahwa pangan jajanan menyumbang sebanyak 31,1% energi dan 27,4% protein.
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan semua pangan yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah.
Anak sekolah menghabiskan sebagian waktunya di sekolah, mereka juga makan atau jajan di sekolah. Kebutuhan gizi anak sekolah sebagian besar dipenuhi selama mereka berada di sekolah. Pemenuhan gizi yang baik akan menunjang daya belajar siswa saat di sekolah. Pentingnya makan selingan di sekolah baik dari bekal maupun jajanan adalah agar kadar gula darah terkontrol baik sehingga anak tidak lemas. Anak sekolah biasa memenuhi makanan selingan melalui PJAS. Berdasarkan laporan akhir hasil monitoring dan verifikasi profil keamanan PJAS nasional tahun 2008 menunjukkan bahwa sebanyak 98,9% anak sekolah mengonsumsi jajan di sekolah.
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) atau makanan selingan selama di sekolah berfungsi sebagai asupan untuk menjaga anak tetap berkonsentrasi terhadap pelajaran dan dapat melaksanakan aktivitas lainnya di sekolah. Terdapat beberapa PJAS dan contohnya, yaitu: makanan utama: bubur ayam, gado-gado, mie ayam, bakso, soto, dan lontong isi sayur/daging, cemilan/snack, donat, lemper, kue kering atau biskuat, minuman: jus buah, es cendol, es buah, dan susu, jajanan buah: jeruk dan buah potong seperti melon, manga, semangka, dan papaya.
Jika anak usia sekolah mengonsumsi selingan di sekolah dengan bekal, maka hendaknya praktis dan bergizi yaitu beragam, seimbang, dan aman. Bekal yang beragam hendaknya terdiri dari tiga atau lebih kelompok makanan, termasuk sayur atau buah. Bekal yang seimbang berarti jumlah protein dan sayur/buah cukup, sumber karbohidrat tidak berlebihan, serta asupan gorengan tidak berlebihan. Bekal yang aman berarti bekal disiapkan dan dikemas dengan prinsip menjaga kebersihan. Salah satu manfaat membawa bekal saat sekolah yaitu untuk menjaga asupan yang aman dan bergizi selama kegiatan sekolah karena proses pembuatan makanannya terjamin dari rumah.
Baik bekal maupun jajanan di sekolah hendaknya memenuhi prinsip beragam dan seimbang. Mengapa? karena secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan zat gizi tertentu. Misalnya, beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin C tetapi miskin vitamin A. Jadi, untuk mencapai asupan gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya dari satu jenis bahan makanan. Kekurangan zat gizi pada jenis makanan satu akan dilengkapi oleh keunggulan zat gizi dari jenis makanan yang lain, sehingga diperoleh asupan zat gizi yang seimbang dari makanan yang beragam.
Jadi, berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bekal maupun jajanan sekolah sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan asupan gizi harian anak sekolah terutama untuk menjaga konsentrasi mengikuti pelajaran serta menjaga stamina saat melakukan aktivitas di sekolah. Sehingga peran ayah, bunda dan lingkungan anak akan turut berperan besar terhadap perkembangan anak di masa pertumbuhannya. Salam jajanan sehat, Ayah dan Bunda.

Penulis : Izzati Nur Khoiriani, S.Gz, MPH (Mahasiswa Profesi Dietisien Jurusan Gizi FKUB)
DewaTerbang