
Wahana wisata yang ada di Kota Batu.
Malang Post – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 yang mengatur penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Instruksi itu berisi 13 diktum. Berbagai pembatasan diatur dalam diktum ketiga, mulai dari penerapan WFH (Work Form Home) 100 persen hingga penutupan mal. Adanya instruksi tersebut, langsung ditindak lanjuti oleh pelaku wisata di Kota Batu. Dimana seluruh wahana wisata yang ada di Kota Batu akan tutup mulai 3-20 Juli mendatang.
Marketing Manager & PR Jatim Park Grup Titik S Ariyanto mengatakan, dengan adanya instruksi tersebut, 13 tempat wisata yang tergabung dalam Jatim Park Grup secara otomatis juga akan tutup. Ini bertujuan untuk menaati instruksi tersebut demi kebaikan bersama.
“Meski berat, kami akan melaksanakan instruksi tersebut. Karena itu merupakan keputusan dari pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan. Sehingga kami tidak bisa menolak dan harus menaati,” ujar Titik, Jumat (2/7/2021).
Nantinya, selama JTP Group tutup, sejumlah karyawan juga akan turut diliburkan. Terkecuali karyawan yang memang benar-benar dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan di setiap tempat wisata.

“Karyawan yang masuk tergantung kebutuhan. Karena masing-masing park memiliki kebutuhan yang berbeda. Contohnya seperti karyawan yang memiliki pekerjaan maintenance, memberi makan hewan koleksi dan perawat bunga,” katanya.
Titik mengungkapkan, untuk kunjungan wisatawan setelah lebaran, sebenarnya telah mengalami peningkatan yang lumayan bagus. Terlihat sudah mulai nampak rombongan wisatawan yang membawa bus.
“Salah satu barometer tingkat kunjungan wisatawan adalah adanya bus yang datang. Karena jika ada satu bus saja, rata-rata sudah membawa 50 orang. Sehingga jika ada dua sampai lima bus yang datang, maka itu sudah sangat bagus sekali di masa pandemi seperti ini,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Taman Rekreasi Selecta sekaligus Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut, kini sudah ada pembatalan pemesanan untuk reservasi di taman rekreasi Selecta. “Pembatalan reservasi di taman rekreasi Selecta sudah ada. Namun untuk pembatalan hotel kami masih belum melakukan pengecekan,” ujarnya.
Dengan adanya penutupan tempat wisata, pihaknya bakal berusaha legowo dan memahami keputusan berat yang telah diambil oleh pemerintah.
“Ini merupakan suatu keputusan yang tidak mudah, namun kami minta kepada semua pihak agar disiplin dalam menjalankan peraturan ini. Sehingga PPKM berhasil dan tidak berkepanjangan. Maka dari itu, diperlukan keikhlasan dan kelegowoan dari semua pihak,” tutupnya. (yan)