
Prof Dr Ani Mulyasuryani MS dan Prof Dr Ir Nurul Aini MS
Malang Post – Universitas Brawijaya (UB) melahirkan dua profesor baru, Rabu (30/6/2021). Mereka adalah: Prof Dr Ani Mulyasuryani MS dan Prof Dr Ir Nurul Aini MS.
Prof Ani Mulyasuryani dikukuhkan sebagai profesor bidang Ilmu Kimia Analitik. Dia profesor aktif ke-24 dari Fakultas MIPA, profesor aktif ke-197 di UB dan ke-281 dari seluruh profesor yang telah dilahirkan UB.
Prof Nurul Aini, dikukuhkan sebagai profesor bidang Ilmu Ekologi Tanaman. Dia profesor aktif ke-42 dari Fakultas Pertanian, profesor aktif ke-198 di UB dan ke-282 dari seluruh profesor UB.
Melalui zoom meeting, Prof Ani Mulya Suryani dan Prof Nurul Aini menjabarkan orasinya, Selasa (29/6/2021). Prof Ani, menyampaikan tentang Sensor Elektrokimia untuk Deteksi Residu Pestisida pada Sayur dan Buah.

Penggunaan pestisida berlebihan, tidak tepat bahkan ilegal, masih terjadi. Bahkan ditemukan kadar residu pestisida pada teh komersial. Pemerintah harus melakukan kontrol secara berkelanjutan. Maka, diperlukan alat atau metoda untuk mendeteksi kadar pestisida dalam pangan.
Metode elektrokimia, adalah solusi untuk deteksi residu pestisida. Sangat memungkinkan dikembangkan menjadi instrumen portable untuk mengontrol keamanan pangan. Sensor elektrokimia dapat diaplikasikan untuk mendeteksi kadar residu pestisida klorpirifos pada buah dan sayur.
Sementara itu, Prof Nurul Aini menyampaikan Strategi Pengelolaan Produksi Tanaman untuk Peningkatan Produktivitas Lahan Salin. Salinitas tanah, merupakan salah satu ancaman bagi keberlanjutan pertanian. Hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia. Salinitas tanah adalah proses meningkatnya kadar garam mudah larut di dalam tanah. Mengakibatkan terbentuknya tanah salin.
Perlu upaya peningkatan hasil per satuan luas lahan, dengan meningkatkan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL), melalui pengaturan pola tanam yang tepat. Agar lahan yang mengalami salinitas dapat dimanfaatkan untuk produksi tanaman dengan hasil tinggi. Penanganan secara simultan. Dari sisi pendekatan tanaman atau pendekatan modifikasi lingkungan.
Pengembangan penelitian ke depan adalah, bagaimana produktivitas lahan sub-optimal lebih ditingkatkan dengan teknik multidisiplin. Antara lain: Bidang pemuliaan tanaman melalui pemilihan dan perakitan varietas tanaman yang toleran. Bidang bioteknologi dan molekuler dengan aplikasi mikroorganisme toleran salin untuk meningkatkan ketahanan tanaman pada kondisi stres salin.
Bidang ilmu tanah dengan penggunaan amelioran organik dan anorganik serta bioremediasi. Pemetaan lahan dan modeling menggunakan Geographic Information System (GIS), untuk mengetahui ditribusi lahan salin. Bidang ilmu sosial budaya, dengan meningkatkan kedasaran petani dan mempertimbangkan aspek sosial budaya petani setempat.
Pada sesi zoom meting, mereka menyemangati teman seprofesinya agar segera menyusul. Tidak ada yang sulit untuk berusaha. (yan)