Malang Post – Baru kemarin siang, Arema FC kembali dari Solo. Tidak jadi bertanding di Piala Wali Kota Solo 2021. Karena batal digelar, setelah serangan Covid-19 semakin gencar.
Selasa (29/6/2021) sore hari itu juga, giliran kompetisi resmi Liga 1 2021, ikut ditunda. Yang diumumkan pada sesi jumpa pers yang digelar secara virtual. Oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Selaku operator kompetisi.
Keputusan disampaikan Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Usai koordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Polri. Setelah mempertimbangkan meroketnya angka Covid-19 di Indonesia. Terutama di Jawa dan sekitarnya.
PT LIB sendiri, sebenarnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Untuk menyusun konsep kompetisi, dengan tingkat risiko seminim mungkin. Mulai dari penyesuaian skema semi bubble, yang dipecah menjadi enam series. Penerapan protokol kesehatan, skema konsentrasi tiap wilayah, sampai penyusunan jadwal yang disesuaikan untuk mengurangi tempo kompetisi.
Namun perencanaan yang matang dan izin tertulis dari Kapolri, tidak cukup menjadi garansi bergulirnya kompetisi musim 2021.
‘’PSSI telah menerima surat dari Satgas Covid. Ditandatangani Kepala BNPB, Ganif Warsito. Isinya permintaan PSSI dan PT LIB, untuk menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2,’’ ujar Yunus Nusi, dalam konferensi pers secara virtual.
Sebenarnya izin dari kepolisian, sempat dikeluarkan untuk PSSI dan LIB. Untuk memutar kembali sepakbola Indonesia. Yang sempat vakum sejak Maret 2020.
Harapan kembalinya sepakbola Indonesia, sempat menguat beberapa bulan lalu. Saat Piala Menpora 2021, sukses digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
‘’Bersama ini kami meminta kiranya penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2, ditunda sampai akhir Juli 2021. Dengan catatan tingkat kasus positif sudah melandai atau turun,’’ tulis surat dari BNPB tersebut. (yan)