Malang-Post – Universitas Brawijaya (UB) menjadi salah satu penerima dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Dirjen Dikti 2021. Harus bersaing dengan Perguruan Tinggi lain di Indonesia.
Tiga Program Studi (PS) yang mendapat dana hibah tersebut yakni Program Sarjana Agroekoteknologi Fakultas Pertanian (FP), Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan (FAPET), dan Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik (FT).
Wakil Dekan Bidang Akademik FP, Dr Sujarwo, SP MP mengatakan. Dana hibah ini dimaksudkan untuk mendorong PS melakukan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB KM). Memiliki multiplier effect, tidak hanya pada perbaikan internal, tapi juga mengarah pada penguatan daya saing global.
“PKKM ini sebagai katalis untuk realisasi 8 program MB KM. Agar tidak hanya keterlibatan mahasiswa di luar kampus itu nanti menghasilkan learning outcome program studi yang baik. Tetapi juga kolaborasi mahasiswa dan dosennya nanti berdampak pada reputasi internasional,” terang Sujarwo, Jumat (11/6/2021).
Adapun topik yang diangkat adalah ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Dari kegiatan ini akan dibentuk laboratorium lapang kolaborasi tiga PS. Melibatkan mahasiswa, dosen termasuk juga mitra swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi luar negeri.
Dalam rangka implementasi MB KM yang dapat memecahkan masalah. Menghasilkan konsep-konsep yang terkait dengan topik tersebut.
Program di hulu mengarah kepada pertanian yang mengolaborasi konservasi. Kemudian, agrokomplek, sustainable agriculture yang mana sisi komersialnya leih dominan.
Klinik pertanian yang memberikan bantuan advokasi ataupun informasi kepada petani terkait dengan problem-problem pertanian yang dihadapi di masyarakat. Termasuk juga klinik pertanian diversifikasi fungsinya untuk mengarah kepada ekspektasi uji kompetensi mahasiswa ataupun alumni.
Program yang akan dieksekusi tahun ini, melibatkan 3 PS yang menjadi kunci suksesnya ketahanan pangan dan pertanian yang berkelanjutan. Rencananya, program ini akan dilaksanakan di daerah binaan universitas. Kini masih dalam tahap evaluasi untuk menentukan daerah mana yang dirasa tepat untuk implementasi program tersebut. (yan)