
Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris bersama undangan
Malang Post – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang senantiasa menjalin sinergitas dengan para alumni. Salah satunya melalui temu kangen alumni dengan tema: “Sinergi Alumni Guna Membangun Merdeka Belajar Menuju Smart dan Green Islamic University”.
Kegiatan yang dilakukan Senin (7/6/2021) ini, digelar semi daring. Pesertanya 130 orang dari penjuru dunia. Dari German hingga Rusia. Termasuk Walikota Malang Drs H Sutiaji. Spesial hadir langsung di gedung rektorat UIN Maliki. Nampak juga KHG Marzuqi Mustamar M.Ag dan petinggi UIN Maliki lainnya.
Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris menyampaikan. “Kita tidak akan melupakan sejarah. Karena apa yang digagas para pendahulu selalu bermanfaat untuk kemajuan UIN Maliki Malang”, ujarnya.
“Saran alumnus dalam hal kiat praktisi atau pengalaman mereka, tentunya akan berguna bagi para yunior mahasiswa di sini. Kita juga sangat membutuhkan keterlibatan para alumni untuk memberikan atau memfasilitasi pembelajaran dalam konteks Kampus Merdeka Belajar,” jelas Prof Abdul Haris.
Walikota Malang H Sutiaji menambahkan. “Alhamdulillah. UIN Malang telah memberikan kontribusi luar biasa kepada para milenial muda. Untuk membangun bangsa dan negara kita.”

“Menjadi bagian dari alumni UIN Malang, wajib hukumnya bangga. Angkatlah almamatermu. Junjunglah mantan guru-gurumu. Banggalah pernah menjadi bagian dari keluarga besar UIN Maliki Malang,” pungkas Sutiaji.
Prof Dr Kasuwi Saiban M.Ag, Ketua Ikatan Keluarga Alumni UIN Malang mengatakan. Kampus perlu bersinergi dengan para alumni. Karena dengan begitu akan mempermudah pengembangan mutu pendidikan.
Misalnya, mahasiswa membutuhkan tempat magang. Jika sinergitas tetap terjalin, setiap mahasiwa bisa dimagangkan di perusahaan para alumni. Selain juga kerjasama di bidang lain.
“Tema temu alumni ini, menurut saya luar biasa. Semoga bisa menjadi semangat para alumni. Bersinergi dengan kampus, mewujudkan visi dan misi kampus sendiri. Alumni jaya, alumni berkah. Mudah-mudahan para alumni masuk surga”, pungkasnya.
Dilanjutkan tausiyah KH Marzuqi Mustamar M.Ag. Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur. Kyai Marzuqi, juga sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa timur.
“Dari dulu, UIN Malang terkenal dengan para kyainya. Maka, tradisi itu wajib dilestarikan. Hingga nanti rektor-rektor selanjutnya. Karena peran sesepuh sangat penting. Baik internal dan external kampus. Sesepuh di sini (UIN) adalah Kyai Prof D H Nur Asnawi M.Ag semoga beliau sehat walafiat”.
UIN Malang dikenal sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU. Maka wajib hukumnya sampai kapan pun, menjadi penjebatan antar golongan agar tetap kerukunan beragama. Saya juga berharap tradisi fitroh nasionalismenya sampai kapan pun agar tetap di jaga”, pungkasnya. (yan)