Malang Post – Pemkot Batu terus berupaya melakukan percepatan pembangunan Pasar Induk Kota Batu. Salah satunya dengan melakukan pemantapan detail engineering design (DED). Diketahui pembangunan Pasar Induk merupakan salah satu program prioritas Walikota Batu, Dewanti Rumpoko.
Pembangunan Pasar induk tersebut juga telah tertuang dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan. Dimana anggaran pembangunan Pasar Induk menelan anggaran APBN sebesar Rp 200 miliar.
“Anggaran sebesar Rp 200 miliar akan kami maksimalkan sebaik mungkin dalam pembangunan Pasar Induk Kota Batu. Demi menampung dan memfasilitasi para pedagang,” ujarnya kepada ameg. id, Jumat (4/6/2021). Sehingga, lanjutnya, agar anggaran yang ada itu bisa digunakan secara maksimal. Secara otomatis pematangan DED harus benar-benar dilakukan secara maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Batu, Bangun Yulianto menjelaskan, proses pembangunan Pasar Induk Kota Batu terus on progres. Saat ini prosesnya tinggal menunggu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari pemerintah pusat.
“Sesuai yang kami ketahui, untuk DIPA Pasar Induk Kota Batu masih dalam proses pemantapan di kementerian keuangan. Oleh karena itu, kami berharap, prosesnya tidak terlalu lama. Sehingga pembangunan Pasar Induk bisa segera terlaksana,” ujarnya.
Sementara itu, untuk lokasi pembangunan pasar telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Dimana lokasinya tetap berada di pasar yang lama. Dengan luas lahan m pembangunan 4,5 hektar. Diketahui Pasar Induk Kota Batu mengusung konsep green building dan ramah disabilitas.
DED Pasar Induk Kota Batu, kata Bangun sudah tidak ada masalah lagi. Namun masih perlu dilakukan penyesuaian dengan anggaran yang ada. Selain itu, juga menyesuaikan dengan standar keamanan yang direkomendasikan Kementerian PUPR.
“Untuk proses pembangunan Pasar Induk tergantung turunnya DIPA dari pemerintah pusat.
Namun kami berharap dalam bulan-bulan ini DIPA bisa segera turun. Sehingga pembangunan bisa terealisasi tahun ini,” katanya. Oleh karena itu, agar DIPA itu bisa segera turn. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Dengan harapan ada progres mengkilat pada bulan ini.
Kata dia, ketika DIPA sudah turun, maka proses selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses lelang proyek. Dimana proses tersebut bakal dilakukan langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. “Untuk proses relokasi pedagang pasar, kami masih akan menunggu hingga turunnya DIPA terlebih dahulu,” tutupnya. (yan)