Malang Post – Kabut dan rintikan disertai bau belerang turun di beberapa titik Kabupaten Malang. Terutama Malang Selatan, Jumat (4/6/2021) tengah malam hingga dini hari. Fenomena alam ini belum jelas diketahui sebabnya.
Sekitar pukul 21.00 – 24.00 WIB, kabut turun di sebagian wilayah Donomulyo. Bukan hanya Donomulyo melainkan juga sejumlah wilayah Malang Selatan. Mulanya warga hanya mengira kabut itu kabut biasa. Namun perlahan tercium bau belerang dan rintik mirip abu.
Sekilas, rintik ini tidak terlihat jika kondisi gelap. Namun di bawah lampu penerangan atau sorot lampu motor kabut terlihat jelas. “Sekilas tidak kelihatan kalau kondisi gelap. Kalau ada lampu terlihat jelas,” sebut seorang warga.
Kabut abu juga diakui sempat turun di Kepanjen. Seperti diungkapkan warga Cepokomulyo Kepanjen. Warga ini bersama warga lainnya menyaksikannya saat berada di pos kamling.”Iki ngiyup Mas,” sebut warga.
Meski beberapa titik kabut dilihat warga di Malang Selatan, tapi kabut berbau belerang tidak disaksikan sejumlah warga lain. Semisal di Wonosari, Sumberpucung dan Turen. Bagaimana di pesisir selatan?
Diakui seorang nelayan kabut juga turun di titik jarak 8 – 10 mil pantai Sendangbiru. “Kabut Mas. Lampu sebelah perahu tidak kelihatan. Kalau bau tidak. Tapi di selatan lagi teman saya bau kabut tidak sedap,” ungkap seorang nakhoda perahu.
Sumber malang-post.com ini juga menyebut kondisi langit di selatan tampah separuh berbeda. Kondisi gelap gulita di sisi timur selatan. Sementara separuh lagi sisi barat selatan tampak cerah bersih.
“Kalau hujan abu di sini tidak ada Mas. Cuma ada kabut tebal. Ombak tidak kasar. Tapi laut kayak disapu. Ikan tidak ada. Kemarin Alhamdulillah masih diberi 15 ton ikan. Malam ini tidak. Kami balik pulang Mas,” ungkapnya.
Sementara itu soal fenomena kabut berbau belerang, pihak BPBD Kabupaten Malang belum mengetahui sebab pastinya. Begitu pula, singkat komentar Ketua Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan Universitas Brawijaya Malang, Prof Drs Adi Susilo Msi, PhD. (yan)