
Foto korban Dimas. (Istimewa)
Malang Post – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya dan sejumlah personil SAR, hingga Senin (31/5/2021) masih berada di pantai Malang Selatan. Sebab, masih 1 korban tenggelam ombak Bengkung belum ketemu.
Satu korban ini, adalah Dimas warga Kota Batu. Satu-satunya korban dari 5 korban lain yang terseret ombak Rabu (26/5/2021) silam. Dimas tidak lain wisatawan yang berusaha menolong korban lain, namun justru terseret ombak.
Korban bernama lengkap Dimas Reza Nurul Hakim (21) warga Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ia merupakan korban dari rombongan Kota Batu yang juga singgah di Pantai Batu Bekung Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
Hari ini, pencarian tidak dilakukan di permukaan laut.
“Hari keenam, hari ini pemantauan ke Barat, sejauh 25 KM. Kita pemantauan dari darat, ada 3 SRU,” ungkap Ainul Makhdin, Koordinator Lapangan (Korlap ) Pencarian, Basarnas Surabaya.
Diwawancarai Malang-post.com, Ainul menyebut, pihaknya bersama potensi SAR Malang Raya dan personil lain tidak memakai perahu karena ombak besar.
“Ombak tinggi, 4 – 6 meter Mas. Kita pantau dari darat,” ungkapnya, Senin (31/5/2021) pukul 17.37 WIB.
Sabtu (29/5/2021) sore, satu jenazah ditemukan di seputaran Kondangmerak. Sulit teridentifikasi, keluarga korban Batu dan korban Riau mendatangi instalasi forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang. Bersama Inafis Satuan Reskrim Polres Malang, keluarga mengecek ciri korban.
Hasilnya, jenazah diketahui bernama Maulana Muhammad Al Faridzi (20) ber-KTP Dusun V Rt 08/05 Desa Petonggan, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Kamis (27/6/2021) sebelumnya, ditemukan jenazah Fikri, 20, diketahui ber-KTP Sikabu, Kelurahan Lakitan Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Rabu (26/5/2021) pukul 06.30, ombak ganas mendadak datang menggulung 6 orang sekaligus di Batu Bekung, pantai di Gajahrejo Gedangan Kabupaten Malang.
Dua korban di hari pertama ditemukan langsung, yakni Azizah Zahro Abdullatif (19) asal Alor NTT dan Linda Revita Sari (26) warga Mojokerto Kota. Azizah adalah mahasiswa Institut KH Abdul Chalim Mojokerto. Sedangkan Linda adalah korban dari rombongan wisatawan Mojokerto Kota. (yan)