Malang Post – Tinggal dua wisatawan korban tergulung ombak Pantai Batu Bengkung. Maulana dan Dimas, warga Jl Mojorejo, Kelurahan Junrejo Kota Batu. Maulana tercatat sebagai mahasiswa Institut KH Abdul Chalim Mojokerto.
Kamis (27/6/2021) pukul 15.30, ratusan tim potensi SAR Malang Raya bersama Basarnas Polairud dan personil Pos AL, berhasil menemukan jenazah korban Fikri.
Fikri, adalah 1 dari 3 korban yang tercatat sebagai mahasiswa. Usianya 20 tahun. Diketahui ber-KTP Sikabu, Kelurahan Lakitan Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Jenazah rencananya dibawa menuju ruang forensik RSU Dr Saiful Anwar.
Ditemui di halaman forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang, Wakil Rektor III Institut KH Abdul Chalim, Dr Affan Hasnan Mpd menyebutkan. Tiga mahasiswanya jadi korban.
Sedangkan Dimas bukan mahasiswa kampus tersebut. Melainkan wisatawan lain yang berusaha menolong korban saat terhanyut ombak.
“Azizah, Fikri dan Maulana, mahasiswa kami. Dimas, kalau mereka berteman kami kurang tahu. Dia bukan mahasiswa kami,” ungkap Affan saat ditemui di halaman forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang, Rabu (27/5/2021) tengah malam.
Affan menambahkan, pihaknya meninggalkan beberapa orang untuk membantu identifikasi dalam pencarian korban lainnya. Jenazah Azizah sendiri sudah diterbangkan menuju NTB.
Rabu (26/5/2021) pukul 24.00, jenazah dibawa ambulan Siaga N 814 BD bersama BPBD.
Tiga korban mahasiswa Institut KH Abdul Chalim Mojokerto diantaranya: Azizah, mahasiswa Perbankan Syariah, Fikri, mahasiswa HKI, semester 4 dan Maulana, mahasiswa HKI, semester 4.
Dua korban ombak Batu Bengkung, belum ditemukan: Maulana Muhammad Al Faridzi (20) ber-KTP Dusun V Rt 08/05 Desa Petonggan, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Satu lainnya, Dimas Reza Nurul Hakim (21) Mojorejo, Kelurahan Junrejo, Kota Batu. Dimas, merupakan korban dari rombongan Kota Batu, Rabu (26/5/2021) pagi. Saat kejadian, ia berusaha menolong korban lain yang tergulung ombak. (yan)