MalangPost – DPC PDI Perjuangan Kota Batu bersama BPBD Kota Batu, Tagana, Baguna, PMI, FPRB, Pramuka dan nasyarakat mengadakan simulasi penanganan bencana.
Ketua DPC PDIP Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, simulasi kebencanaan dilakukan sesuai instruksi pusat. Khususnya daerah yang memiliki kepala daerah, wakil kepala daerah ataupun ketua legislatif berasal dari PDI Perjuangan.
Simulasi kebencanaan dilakukan karena banyaknya terjadi bencana. Mulai tanah longsor hingga gempa bumi di Kabupaten Malang. “Oleh sebab itu, kami bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait melaksanakan simulasi kebencanaan,” ujar Punjul kepada malang-post.com (grup ameg), Rabu (26/5/2021).
Simulasi dilakukan setiap tanggal 26 , bertujuan agar masyarakat bisa melakukan pertolongan pertama ketika terjadi bencana.
Dijekasjab, sesuai letak topografi Kota Batu berada di kawasan pegunungan oleh karena itu BPBD Kota Batu telah memasang early warning system (EWS) di sejumlah tempat guna memberi informasi dini tentang bencana tanah longsor.
“Pelatihan simulasi kebencanaan ini juga bertujuan agar kader-keder PDI siap memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat ketika terjadi bencana,” tandasnya.
Sementara itu Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho mengatakan, di Kota Batu telah terbentuk 15 FPRB tersebar di desa/kelurahan di Kota Batu. Pada tahun ini, pihaknya akan membentuk empat FPRB lagi di Desa Bumiaji, Oro-oro ombo, Beji dan Tlekung.
Menyusul tahun 2022 membentuk di Desa Pendem, Mojorejo, Dadaprejo dan Torongrejo. “Pembentukan FPRB itu berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama akibat bencana sebelum petugas BPBD datang ke lokasi,” ujarnya.
Gatot menegaskan, untuk urusan kebencanaan sejatinya bukan hanya urusan pemerintah. Namun urusan bersama seluruh masyarakat. Maka itu, pihaknya berkeinginan merubah paradigma masyarakat agar melakukan hal preventif dari pada responsif.
“Dengan adanya simulasi masyarakat akan semakin siap apabila terjadi gempa. Oleh sebab itu, jika ada Ormas atau kelompok-kelompok masyarakat berkeinginan melakukan simulasi kebencanaan seperti ini kami sangat respek dan akan merespon sebaik mungkin,” tandasnya.
Simulasi penanganan kebencanaan diikuti hampir 80 orang. Dilaksanakan di Wisma Perjuangan, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Simulasi digelar sekitar tiga jam, mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. (ir)