AMEG – “Saya kangen anak Mas. Mau pulang bingung,” aku tersangka Riski Mauludi (23) di sela-sela rilis pers Kamis (20/5/2021) siang. Ya, Riski memang bukan asal Malang.
Belum genap setahun ia menempati sebuah ruko untuk menjalankan bisnis potong rambut. Menurut beberapa orang, tersangka ini sebenarnya ramah dan sopan. Siapa sangka di balik itu, begitu sadis aksinya.
“Saya gak menyangka, dia seperti itu. Sebelum lebaran, saya potong rambut dengan keluarga saya. Apa yang itu ya,” sebut seorang pembaca Malang Post.
Pagi itu, muncul niat mencuri di rumah korban. Terlebih melihat 3 saudara laki-laki pergi meninggalkan rumah. Ia tahu korban sendirian. Hanya bersama putra berusia 2 tahun. Sang suami bekerja ke PG Kebonagung, masuk shift pagi.
Pukul 06.25 WIB usai masuk rumah dengan membawa gunting cukur rambut, pelaku terkejut saat diintip korban dari balik pintu kamar. Karena dikenali jadi alasan pelaku berusaha mengeksekusinya. Timbul niat membunuh korban.
Sementara itu, tersangka mengaku sudah lama tinggal di Malang. Dua tahun, ia pernah berada di Bali.
Sebab itulah Riski memiliki SIM Badung Bali. Sekitar 2018, ia mengaku menuju Malang.
Menginjak Kota Malang, ia menginap di tempat usaha temannya seputaran Blimbing. “Saya beberapa bulan di Pakis. Ada saja orang potong rambut. Saya kenal korban,” sebut Riski berkata dengan nada datar.
Tidak tampak wajah penyesalan di wajah pria beranak 1 masih usia 9 bulan. Tidak terdengar pula ia meminta maaf. Apa yang dilakukannya, membuat geram keluarga korban dan masyarakat Malang. (yan)