AMEG – Geram dan penuh duka mendalam, famili Mujihati pada pelaku perampokan. Berulangkali terdengar, kenapa begitu tega dan kejam terhadap wanita, terlebih korban yang masih hamil dua bulan.
“Perbuatan pelaku itu seperti iblis. Kejam, sadis, kenapa tega begitu pada perempuan, yang kondisinya hamil,” ungkap Aris Rudianto (31) warga Pakis, kakak ipar korban, Rabu (19/5/2021) sore.
Aris tidak sendirian. Sekitar pukul 19.00, berangsur datang keluarga Mujihati. Ada Drajat, Yani. Dwi Santoso, suami korban berada di IGD dan berencana segera pulang lebih dulu. Dwi kondisinya syok.
Korban Mujihati, belum bisa dikatakan mapan. Ia tinggal sederhana dengan sang suami tercinta.
Keduanya menikah kisaran 2017. Sanak familinya tinggal dekat rumah korban.
Saat kejadian, Dwi tidak berada di rumah. Ia bekerja di PG Kebonagung bagian glidik, masuk shift pagi. Istrinya bersama putra pertamanya di rumah.
Pagi itu, Aris Rudianto, kakak iparnyalah yang mengetahui pertama kali kejadian. Ia pula yang cepat membawa korban menuju RSU Dr Saiful Anwar Malang. Kondisi korban saat itu tidak sadarkan diri.
“Kondisinya koma sejak kejadian. Banyak luka senjata tajam. Kami dari keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya,” sebut Aris, saat ditemui di Halaman forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang.
Pukul 19.00, keluarga meyakinkan anggota Inafis Satuan Reskrim Polres Malang agar tidak dilakukan proses otopsi. Jenazah rencananya akan dibawa langsung ke rumah duka dan segera dikebumikan. (*)