AMEG – Pemkot Batu melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu pada tahun 2021 ini akan melakukan pembenahan 160 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Untuk merenovasi 160 rumah tersebut, Dinsos telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar.
Diketahui jumlah RTLH yang akan direnovasi pada tahun 2021 ini sama dengan tahun 2020 lalu. Dari total RTLH yang akan dilakukan renovasi tersebut, tersebar di 24 desa/kelurahan yang ada di Kota Batu.
Kasi Banjamsos Dinos Kota Batu, Kasmari menjelaskan, mulanya ada sekitar 300 rumah yang diusulkan untuk menerima bantuan renovasi. Namun setelah diverifikasi ada rumah yang telah mendapat bantuan lain. Maka secara otomatis usulan tersebut ditolak.
“Selain menolak usulan rumah yang telah mendapat bantuan lain. Kami juga menolak memberikan bantuan kepada rumah yang tanahnya mengalami permasalahan. Atau lahan milik pribadi dan tidak boleh menumpang,” jelas Kasmari kepada ameg.id, Senin (17/5/2021).
Berdasarkan data yang dia miliki setelah tahun ini melakukan renovasi 160 RTLH. Di Kota Batu masih ada sekitar 117 RTLH yang memerlukan renovasi. Dimana 117 RTLH itu akan direnovasi pada tahun depan atau menunggu PAK pada tahun ini.
“Untuk satu copel yang terdiri dari dua pasang rumah kami menganggarkan Rp 56 juta. Sehingga setiap rumah yang akan direnovasi menerima sekitar Rp 28 juta,” katanya.
Sementara itu, untuk RTLH yang mendapat bantuan tersebut, berdasarkan hasil usulan dari setiap desa/kelurahan. Sebelumnya setiap desa/kelurahan telah melakukan pendataan rumah warga yang masuk dalam kriteria tidak layak huni.
“Setelah dilakukan pendataan, setiap desa/kelurahan melakukan pengusulan kepada Dinsos. Setelah itu Dinsos akan menindaklanjuti dengan melakukan verivikasi,” terangnya.
Kata Kasmari, program bedah rumah ini sudah menjadi program tahunan Pemkot Batu. Dengan penerima diprioritaskan untuk warga prasejahtera di tiga kecamatan yang ada di Kota Batu.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2019, Pemkot Batu hanya mampu membedah 100 unit RTLH. Lalu, program bedah rumah ini sendiri dilakukan secara gotong royong menggunakan tenaga dari masyarakat setempat. Perbaikan meliputi atap, lantai dan dinding (aladin).
Di sisi lain, dirinya masih belum bisa memastikan pada tahun ini, program tersebut akan dilakukan kapan. Namun dirinya memastikan, program itu pasti berjalan pada tahun ini. Karena untuk rumahnya juga sudah ditentukan dan anggarannya sudah ada.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan program tersebut diberikan untuk warga asli Kota Batu. Program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan status Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). (yan)