AMEG – Dampak larangan mudik, sangat terasa pada usaha jasa transportasi. Karena otomatis mobilitas masyarakat sangat terbatas. Menyebabkan menurunnya jumlah penumpang dan pendapatan jasa trasnportasi.
Situasi tersebut, Pemkot Batu tak tinggal diam. Melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu, Pemkot Batu berencana memberikan bantuan kepada setiap sopir organda, yang ada di Kota Batu.
Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri menjelaskan, dari hasil pendataan sebelumnya, setidaknya akan ada 300 sopir organda yang akan mendapatkan bantuan sosial, senilai Rp300 ribu perorang.
“Bantuan akan kami berikan satu kali saja. Sebagai stimulus, akibat adanya larangan mudik, yang pasti sangat berdampak pada pendapatan mereka,” jelas Ririk.
Kata dia, saat ini bantuan tersebut tengah on progres dalam kepengurusan dokumen administrasi. Anggaran yang digunakan untuk penyaluran bantuan tersebut, menggunakan dana pergeseran dari anggaran bansos lansia. Lantaran ada sekitar 411 lansia yang dicoret dari bansos lansia, karena sudah mendapat bansos lain.
“Jika pengurusan dokumen di bagian hukum berjalan lancar. Bantuan tersebut bisa tersalurkan pada bulan Mei ini,” terang dia.
Pihaknya menilai, pemberian bantuan kepada para sopir organda itu, sangat perlu dilakukan. Karena pada momen Idul Fitri 1442 H ini, ada larangan mudik dan penyekatan jalan. Sehingga operasional angkutan umum sangat terdampak.
“Untuk penyaluran bantuan tersebut, kami akan berkoordinasi dengan Bank Jatim. Sedangkan jika ada penerima yang sudah meninggal, secara otomatis bantuan akan dikembalikan ke kas negara,” tandasnya. (avi)