AMEG – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini giliran tim dari Ilmu Komunikasi, yang berhasil meraih juara 1 lomba Ideation. Bertema: “Women Preneur for a Better Indonesia”.
Kompetisi yang digelar sejak Maret-April itu, merupakan bagian dari perhelatan Epicentrum Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung. Adapun tim Jamet UMM, digawangi Rosihan Anwar Al-Afghoni, Dizar Cahya Afriana dan Ramadhan Permana Agung. Ketiganya ikut serta dalam agenda tersebut secara daring.
Dizar Cahya, salah satu anggota tim menjelaskan, sebutan Jamet Group berawal dari kebingungan menentukan nama. Akhirnya, tercetuslah identitas yang mereka gunakan hingga saat ini. Menurutnya, selama ini istilah Jamet, yang merupakan singkatan dari Jawa Metal, dipandang sebagai hal yang norak.
“Kami ingin mengubah pandangan orang, tidak semua Jamet seperti yang dibayangkan. Alasan lain mengapa kami memilih sebutan tersebut, karena kami berasal dari Jawa Timur,” ungkapnya.
Sesuai tema perlombaan, mereka mendapatkan sosok perempuan tangguh dalam diri Uswatun Hasanah. Perempuan dari lereng Gunung Arjuna. Tepatnya Desa Bocek, Kecamatan Karang Karangploso, Kabupaten Malang. Dia adalah pemilik UMKM Briliant Batik.
Menurut mereka, Uswatun memilik tekad yang kuat, dalam memperkenalkan batik khas Desa Bocek.
“Berangkat dari hal itu, kami berinisiatif merancang program yang dapat mengembangkan UMKM ini. Sekaligus sebagai usaha membangun branding batik motif Parang Lombok ini. Apalagi mengingat pemasukan menurun, seiring pandemi yang tidak berakhir,’’ terangnya.
Dizar menjelaskan, ada tujuh program yang dicanangkan untuk mengembangkan Briliant Batik. Dirangkum apik dalam proposal yang diajukan dalam perlombaan. Pertama, Discovery Parang Lombok, yang menjadi program awal dalam memperkenalkan motif batik Parang Lombok.
Selanjutnya adalah Story Behind Briliant Batik, sebagai pondasi membangun branding. Adapula Empowered, yang memberikan kampanye bahwa perempuan harus lebih berani berkarya. Ada juga Fashion Talk, Go E-Commerce, Call To Action dan Spread News.
Sempat terhalang manajemen waktu, mereka akhirnya bisa menyelesaikannya dengan baik. Meski sering bertabrakan dengan padatnya jadwal kuliah.
Sebelum memenangi kejuaran tersebut, mereka juga harus melewati babak lima besar. Pada tahap itu, ketiganya mengajukan dua model konten. Yakni video program dan katalog foto.
Terakhir, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2018 ini berharap, bisa mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi kembali di masa depan. Selain itu, juga agar bisa meneruskan usaha pengembangan branding yang sudah dirancang.
“Semoga ketujuh program tersebut, dapat mengembangkan UMKM milik ibu Uswatun Hasanah,” pungkasnya. (avi)