AMEG – Jelang Idul Fitri 1442, peningkatan okupansi di Pasar Besar Kota Batu mulai terasa, walau belum sama seperti kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
Kepala UPT Pasar Besar Kota Batu, Agus Suyadi, mengatakan, okupansi memang mulai ada peningkatan, mencapai 10-15 persen dibanding hari biasa.
“Jika hari biasa pengunjung kurang dari 700 orang, saat ini 800-850 orang per hari,” katanya kepada ameg.id, Senin (10/5/21).
Sebelum ada Covid-19 tingkat okupansi pasar jelang hari raya bisa tembus lebih dari 1000 orang per hari.
Kondisi akan terus ramai hingga H+7 pasca Idul Fitri. Jelang hari raya para pembeli banyak yang memburu barang-barang kebutuhan pokok, termasuk pakaian dan kue Lebaran.
Agus menambahkan, hingga kini harga kebutuhan relatif stabil. Bahkan harga beras cenderung turun.
Kenaikan harga kebutuhan pokok diprediksi terjadi pada H-1 Idul Fitri, karena permintaan meningkat.
“Melihat tahun-tahun sebelumnya, dimungkinkan harga daging ayam mengalami kenaikan. Saat ini Rp 38 ribu – Rp 40 ribu, kenaikannya belum bisa diprediksi,” jelas dia.
Dia juga mengungkapkan, saat ini daya beli masyarakat belum pulih setelah dihantam pandemi. Ditambah ada larangan mudik yang pengaruhnya signifikan.
“Dengan adanya larangan mudik, imbasnya perputaran keuangan di pasar tidak seperti Lebaran sebelumnya. Kalau ada pemudik pasti mereka berbelanja di pasar,” jelasnya.
Di sisi lain, pedagang juga tak berani nyetok barang terlalu banyak. Yang penting kondisi perekonomian bisa berjalan terlebih dahulu.
Yang pasti, hingga kini kelangkaan barang tidak terjadi. Bahkan dia memastikan kebutuhan bahan pokok masih tercukupi hingga dua bulan ke depan.(ar)