AMEG – Sebagai salah satu lokasi yang paling terdampak gempa, Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, terus berbenah. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun hadir di sana, untuk melaksanakan bakti sosial. Sekaligus dalam melaksanakan agenda Syiar Ramadan in Campus 1442 H.
“Ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral kita. Untuk membatu masyarakat yang memerlukan bantuan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan, dapat memberikan kontribusi pada siapapun yang memerlukan,” ujar Dr. Fauzan, MPd., Rektor UMM, saat melepas rombongan, Kamis (6/5/2021) lalu, sembari dihantar Muhammadiyah University Rider (Murid).
Rangkaian kegiatan baksos, selain membagi 200 paket sembako dan masker, juga menyediakan pemeriksaan kesehatan serta konsultasi psikologis. Tidak ketinggalan pula sajian hiburan bagi anak-anak, melalui Mobil KaCa dan Mobil Terbang UMM.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya atas kehadiran dan bantuan UMM, kepada warga desa kami. Mudah-mudahan bantuan Bapak-Ibu, dapat mengurangi beban warga yang mendapat musibah gempa bumi,” tutur Kepala Desa Sumbertangkil, Ari Joko Suyana.
Warga setempat pun, memanfaatkan baksos itu, dengan mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologis. Yang meliputi pemeriksaan tensi, denyut jantung dan konsultasi kesehatan. Sementara pemeriksaan psikologi, meliputi asesmen awal mengenai keluhan pasca gempa.
Salah satu warga desa, Siti Fatimah mengatakan, adanya pemeriksaan kesehatan ini, memberikan edukasi dan informasi kepadanya dan warga desa mengenai pengetahuan kesehatan.
“Saya jadi tahu bagaimana kondisi kesehatan saya. Kami juga mendapat pengetahuan mengenai makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi,” kata Siti.
Di lokasi yang sama, bertempat di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sumbertangkil, anak-anak terlihat antusias ketika menyimak dongeng yang disampaikan oleh salah satu relawan.
Dongen Jojo dan Momo, berhasil membuat gelak tawa di antara mereka. Anak-anak pun tampak semangat dalam mengikuti alunan nada saat menyanyikan lagu Mitigasi Gempa Bumi.
Tidak cukup sampai di situ, anak-anak juga diajak bermain permainan bisik membisik dan memindahkan hulahup. Mereka terlihat asyik berlomba untuk menjadi kelompok pemenang. Permainan tersebut diakhiri dengan pemberian hadiah dan bingkisan kepada anak-anak. Hadiah yang diberikan berhasil membuat senyum mereka merekah.
“Anak saya sangat senang sekali, saat diberitahu akan ada kegiatan ini. Dia langsung memberi tahu teman-temannya untuk ikut datang. Sudah lama tidak ada menyenangkan seperti ini,” ujar Anik Winarti, salah satu orang tua anak. (avi)