AMEG – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Sabtu (8/5/21), meresmikan hunian sementara (Huntara) bagi korban terdampak tanah longsor Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Seluruh kepala OPD ikut hadir.
Kepala Dinas Sosial, Ririk Mashuri, mengatakan, Huntara diwujudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan sosial masyarakat penyitas. Masyarakat direlokasi di tempat yang lebih aman.
“Lokasi Huntara ini aman dari bencana, total yang dibangun 15 unit untuk 15 KK terdampak, diikuti 51 anggota keluarga,” tutur Ririk, kepada ameg.id.
Pembangunan Huntara menggunakan anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga) 2021, sebesar Rp 800 juta. Tak hanya digunakan untuk Huntara, tapi juga untuk pemenuhan sarana dan prasarana lain.
“Lahan yang digunakan seluas 950 meter persegi, menggunakan sistem sewa lahan milik Kasun Brau, seharga Rp 25 juta per tahun,” jelasnya.
Untuk kebutuhan logistik penghuni huntara, Dinsos memberikan 10 item logistik, mulai beras, gula, minyak dan sebagainya. “Kami salurkan selama tiga bulan, sebagai stimulus bagi mereka,” katanya.
Di dalam Huntara diberi fasilitas berupa dua kasur busa beserta bantal guling, difasilitasi akomodasi listrik selama satu tahun penuh.
“Tak hanya itu, penghuni Huntara juga mendapat layanan wifi gratis, untuk pemenuhan layanan pendidikan anak di masa pandemi,” tambahnya.
Ada juga pojok literasi serta ruang serba guna untuk peralatan cuci dan masak.
“Untuk kamar mandi sementara pinjam milik SMPN 1 Atap. Kami juga koordinasi dengan DLH untuk pengaturan sampah,” katanya.
Ke depan juga dipasang hydrant, jika terjadi kebakaran bisa cepat ditanggulangi. “Kami akan koordinasi dengan Dinas Pemadam,” katanya lagi.
Sesuai instruksi walikota, dalam waktu dekat juga disediakan televisi. Untuk tata tertib, setiap penghuni bertanggungjawab saling menjaga dan tidak boleh dipindah tangankan.
“Sesuai perjanjian sebelumnya, mereka siap menempati Huntara hingga hunian tetap selesai dibangun,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, berpesan, Huntara segera ditempati. Minggu (9/5/21 besok penghuni mulai pindah dari tenda pengungsian.
Dalam waktu dekat pihaknya segera membentuk tim percepatan pembangunan hunian tetap yang bertugas memilih lahan yang akan digunakan untuk hunian tetap.
Usai peresmian, Dewanti langsung survei ke warga terdampak. Dia mengimbau warga segera move on dari tempat tinggalnya yang lama yang berdasare hasil survei BNPB memang tidak layak ditempati. (ir)