AMEG – Untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil, pada Idul Fitri 1442 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu, seminggu sebelum lebaran, akan kembali melaksanakan sidak pasar.
Nantinya tim TPID melaksanakannya bersama tim Satgas Pangan ke sejumlah pasar, pedagang, gudang, distributor, agen dan asosiasi yang ada di Kota Batu.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menjelaskan, untuk personel yang akan terjun dalam sidak pasar itu, masih sama dengan sidak pasar awal Ramadan lalu.
‘’Sidak pasar ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan komoditas pangan. Khususnya beras, daging, sapi dan daging ayam ras yang diperkirakan mengalami peningkatan menjelang hari raya,’’ ujar Punjul kepada ameg.id, Selasa (4/5/2021).
Selain itu, dalam sidak pasar tersebut, juga berfungsi untuk memetakan sumber-sumber pasokan komoditas. Sebagai langkah antisipasi apabila terjadi kelangkaan pasokan bahan pangan.
Disisi lain, untuk menjaga kecukupan pasokan komoditas pangan, serta keterjangkauan harga pangan di Kota Batu menjelang lebaran, TPID dan Satgas Pangan, akan melakukan Operasi Pasar Murni (OPM). Sebagai bentuk intervensi Pemkot Batu, terhadap harga barang kebutuhan pokok masyarakat, melalui pemberian subsidi ongkos angkutan.
‘’Subsidi itu ditujukan bagi komoditas-komoditas tertentu. Yang sangat berpotensi tinggi mengalami kenaikan harga. Seperti beras, gula pasir, telur minyak goreng dan cabai. Sehingga dapat menekan harga komoditas tersebut,’’ katanya.
Selain itu, kata Punjul, OPM juga berfungsi menjaga stabilitas harga dan stok bahan pangan. Dalam hal ini, OPM bekerjasama dengan produsen dan distributor utama. Seperti Bulog, distributor-distributor di Kota Batu, asosiasi peternak sapi dan asosiasi peternak ayam, dalam pengadaan komoditas yang dijual. Sehingga dapat memotong rantai distribusi.
Sementara itu, dari hasil operasi pasar pertama. Tak ditemukan lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Juga tak ditemukan penimbunan bahan-bahan pokok yang menyebabkan kelangkaan. Bahkan hasil operasi pasar itu menyebutkan, kebutuhan bahan pokok di Kota Batu masih mampu bertahan selama tiga bulan. (avi)