AMEG – Volume sampah terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan penduduk. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia, pada tahun 2020 lalu.
Jika terus dibiarkan, maka akan berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Seperti pencemaran, penyebaran penyakit seperti DB, ganguan pernafasan, hingga ganguan estetika.
Kondisi ini membuat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 46 Gelombang 4 bersama Karang Taruna Desa Torongrejo, melakukan kegiatan daur ulang sampah. Agar volume sampah di desa itu dapat ditekan.
Kelompok yang beranggotakan Rafi Alfiansyah, Fajar Sahru Ramadhan, Tika Noviandani, Laila Dwi Aprilianingrum, dan Sadida Faza Nur Syari’ah mencanangkan program kelestarian lingkungan, salah satunya daur ulang barang bekas menjadi barang yang bernilai guna. Seperti botol plastik bekas disulap menjadi pot bunga, atau kaleng cat menjadi tempat sampah.
Program daur ulang yang dibuat oleh PMM kelompok 46 dibawah bimbingan Arum Martikasari, Med. Kom ini dilakukan dalam tiga sesi kegiatan.
Sesi pertama, mahasiswa dan Karang Taruna Desa Torongrejo mengumpulkan botol dan kaleng cat bekas berukuran besar. kemudian dicat dengan warna sesuai selera. Botol plastik yang akan dijadikan pot bunga digunting pada bagian atas untuk memasukan media tanam, sedangkan pada bagian bawahnya dilubangi sebagai sirkulasi air sisa penyiraman. Kemudian untuk kaleng cat bekas, setelah kering ditempeli stiker berisi ajakan membuang sampah pada tempatnya.
Sesi kedua memasukan tanah dan pupuk kedalam botol yang sudah diubah menjadi pot bunga, kemudian ditanami tanaman hias. Setelah ditanami, pot bunga diberi gantungan dari kawat.
Sesi ketiga melakukan koordinasi dengan Karang Taruna terkait peletakkan barang daur ulang tersebut. Ditempat yang sering dikunjungi masyarakat, seperti sekolah, balai dusun, kafe, dan lokasi lainnya.
“Program daur ulang yang dilakukan sangat inspiratif dan edukasi, karena selain bisa mengurangi volume sampah, juga bisa membuat barang menjadi lebih berguna dan memiliki nilai lebih. Diharapkan program seperti ini bisa terus berlanjut dan berkembang dalam inovasi dan kreativitas guna kemanfaatan bersama,” tutur Doni Firmansyah, Sekretaris Desa Torongrejo, Kota Batu. (*)
*Ditulis oleh Rafi Alfiansyah, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang