AMEG – Ketua Pusat Pemeringkatan UB, Adharul Muttaqin ST., MT., mengatakan, Times Higher Education (THE) Impact Ranking kali ini, melihat bagaimana kepedulian dan konstribusi perguruan tinggi, dalam mensukseskan program-program SDGs (Sustainable Development Goals).
THE mengukur bagaimana aspek akademik, publikasi, inovasi dan kegiatan perguruan tinggi, untuk mendukung 17 goals yang ada pada SDGs.
Pada edisi 2021 ini, kata Adharul, UB menunjukkan partisipasinya pada 17 goal yang ada. Bahkan empat di antaranya, berada pada top 200. Yaitu No Poverty, Zero Hunger, Life Below Water dan Life on Land.
Akan tetapi untuk menentukan peringkat keseluruhan, didasarkan pada skor kategori wajib. Yaitu goal ke-17 Partnership for The Goals. Serta tiga kategori dengan skor terbaik.
UB mempunyai skor terbaik pada Life on Land pada ranking 52 dunia, Decent Work and Economic Work pada rangking 201-300 dunia dan Zero Hunger pada ranking 101-200.
‘’Pada kriteria Life on Land, UB mampu menunjukkan daya dukungnya untuk menjaga ekosistem daratan. Baik pada aktivitas akademik ataupun non akademik. UB sangat support, dengan adanya pusat pengolah kompos dan tanggung jawab UB mengelola hutan pendidikan di Karangploso, dapat menjadi salah satu bukti,‘’ katanya.
Kriteria Decent Work and Economic Work (pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi), berkaitan dengan fungsi perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan. Sekaligus sebagai pemberi kerja, yang seharusnya dapat memberikan inovasi bagaimana mengembangkan cara bekerja yang baru dan lebih adil. Keberadaan UPKK sebagai Job Placement Center di UB, juga dipandang sebagai salah satu usaha untuk mencapai SDG tersebut.
Sementara pada kriteria Zero Hunger (bebas kelaparan), diukur bagaimana perguruan tinggi mampu menunjukkan kontribusinya, untuk mengakiri kelaparan. Tercapainya ketahanan dan keamanan pangan, peningkatan gizi dan juga mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.
Sebagai salah satu kampus yang memiliki jurusan-jurusan bidang pertanian terbaik di Indonesia, UB mempunyai peran besar dalam program ketahanan pangan nasional.
‘’Pada kriteria ini, kampus juga dituntut memiliki awareness terhadap sisa komsumsi makanan. Harus menghasilkan sisa konsumsi makanan atau food waste yang serendah mungkin. Termasuk kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mencegah ancaman kelaparan pada mahasiswa, seperti yang tahun lalu pernah UB lakukan. Untuk mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung karena pandemi,’’ katanya.
Sementara itu Rektor Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR., M.S., mengaku bersyukur dengan prestasi yang diraih tersebut.
‘’Allhamdulillah kita bersyukur sudah masuk semua bidang. Sehingga bisa membawa UB ke tingkat internasional. Pemeringkatan menunjukkan reputasi reputasi kualitas dan kepercayaan masyarakat,’’ kata mantan Dekan FP tersebut. (avi)